Psikologi Ungkap 7 Sifat Orang yang Selalu Pakai Filter di Foto Medsos

Media sosial kini menjadi tempat bagi banyak orang untuk menampilkan versi terbaik dari dirinya, termasuk menggunakan filter untuk foto-fotonya. Filter memungkinkan kamu mengedit dan memperbaiki tampilan gambar agar terlihat lebih menarik atau sesuai dengan mood yang diinginkan.
Namun, tahukah kamu bahwa penggunaan filter yang sering juga bisa mengungkapkan sifat kepribadian seseorang? Dari sekadar ingin tampil sempurna hingga mengekspresikan kreativitas, ada beragam alasan di balik fenomena ini. Mari kita telusuri lebih jauh sifat yang mungkin dimiliki oleh mereka yang gemar memakai filter pada foto di media sosial.
1. Butuh validasi dari orang lain

Alasan utama seseorang sering menggunakan filter adalah kebutuhan akan validasi atau pengakuan dari orang lain. Media sosial memberi peluang bagi setiap orang untuk menerima ‘like’, komentar, dan pujian dari orang lain, yang menjadi bentuk apresiasi.
Bagi sebagian orang, filter digunakan untuk menampilkan sisi yang lebih sempurna dari diri mereka demi mendapatkan validasi ini. Psikolog percaya bahwa kebutuhan ini adalah hal yang alami bagi manusia, tetapi jika terlalu bergantung, bisa menunjukkan bahwa kamu mungkin kurang percaya diri tanpa dukungan atau persetujuan dari orang lain.
2. Menunjukkan kreativitas

Gak semua orang memakai filter hanya untuk menutupi kekurangan. Orang menggunakannya sebagai sarana untuk mengekspresikan sisi kreatif mereka. Filter membantu mengubah suasana foto, menciptakan efek artistik yang sesuai dengan imajinasi.
Misalnya, kamu mungkin ingin memberikan nuansa vintage pada foto liburan atau menonjolkan warna hangat pada gambar matahari terbenam. Dengan begitu, filter menjadi alat bagi seseorang untuk berbagi perspektif uniknya kepada dunia. Dalam hal ini, penggunaan filter bukan soal kesempurnaan, melainkan seni dan kreativitas.
3. Ingin mengendalikan citra diri

Orang yang sering menggunakan filter mungkin memiliki keinginan untuk mengendalikan citra diri mereka di mata orang lain. Filter memberikan kebebasan untuk menyesuaikan atau bahkan mengubah realita dalam foto agar terlihat lebih sempurna.
Bagi sebagian orang, ini adalah cara untuk membentuk identitas digital yang mereka inginkan. Kendali ini bukanlah hal negatif, tetapi penting diingat bahwa media sosial hanyalah bagian kecil dari kehidupan kita yang nyata. Foto yang diubah menggunakan filter gak selalu mencerminkan keadaan sebenarnya.
4. Lebih sadar akan penampilan

Mereka yang sering menggunakan filter biasanya lebih sadar dan memperhatikan bagaimana orang lain melihat mereka. Rasa sadar diri ini membuat mereka lebih cermat memilih foto atau filter yang dianggap mampu memperbaiki tampilan. Bukan berarti mereka kurang percaya diri, tetapi mereka memiliki standar tertentu untuk penampilan.
Psikolog mengaitkan hal ini dengan keinginan untuk menampilkan versi terbaik diri mereka kepada publik. Meskipun begitu, penting diingat bahwa menerima kekurangan juga merupakan bagian dari perjalanan menuju penerimaan diri, lho.
5. Mempunyai sifat perfeksionis

Perfeksionis adalah karakteristik yang sering ditemui pada mereka yang menggunakan filter secara rutin. Sifat perfeksionis membuat seseorang cenderung memiliki standar tinggi dan sering kali menjadi kritikus terbesar bagi dirinya sendiri. Mereka menggunakan filter untuk memastikan tampilan foto memenuhi standar yang diinginkan, kadang hingga detail yang kecil.
Ini bisa menjadi cara untuk menyalurkan keinginan akan kesempurnaan, namun penting untuk diingat bahwa media sosial hanyalah aspek kecil dari kehidupan. Dunia nyata gak selalu ‘terfilter’ dan gak ada salahnya, lho, jika segala sesuatu gak selalu sempurna.
6. Berusaha mengatasi insecure

Bagi sebagian orang, menggunakan filter adalah cara untuk menutupi perasaan rendah diri yang dialami. Melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna di media sosial bisa membuat seseorang merasa kurang baik tentang dirinya.
Dengan filter, mereka dapat menutupi kekurangan atau meningkatkan tampilan agar merasa lebih percaya diri. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kekurangannya sendiri, dan filter hanya memperindah tampilan luarnya saja.
7. Pengikut tren

Tren filter di media sosial sering kali berubah-ubah, dari filter monokrom hingga yang memberikan kesan vintage. Orang yang selalu mengikuti tren filter menunjukkan bahwa mereka adalah penggemar dunia digital yang dinamis dan terbuka pada perubahan. Mereka menikmati proses bereksperimen dengan filter baru untuk menyesuaikan diri dengan tren terkini.
Menjadi pengikut tren bukanlah hal buruk, ini menunjukkan fleksibilitas dan keterbukaan untuk mencoba sesuatu yang baru. Namun terkadang, mengikuti apa yang paling autentik dan nyaman bagi diri sendiri juga merupakan pilihan yang baik, lho.
Setiap foto yang telah diedit dan diberi filter sedikit menunjukkan tentang kepribadian seseorang di balik layar. Mulai dari rasa ingin diterima hingga mengekspresikan sisi artistik, penggunaan filter bisa mencerminkan banyak aspek dalam diri kita.
Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa di balik setiap gambar ada pribadi yang nyata. Jadi, gak ada salahnya untuk menikmati dan mengekspresikan diri di media sosial, selama kita tetap jujur pada diri sendiri.