Puasa Masa Prapaskah 2024: Makna dan Aturan untuk Kristen dan Katolik

Tanggal 14 Februari 2024 lalu menandai dimulainya masa prapaskah bagi umat Katolik dan Kristen Protestan. Masa ini dilakukan dengan berpuasa dan berpantang dengan beberapa aturan tertentu.
Namun, apakah kamu tahu apa arti, tujuan, dan aturan yang benar mengenai pantang dan puasa prapaskah? Temukan jawabannya dalam artikel ini sampai habis.
1. Apa itu puasa prapaskah?

Masa prapaskah merupakan kesempatan spiritual untuk lebih mengenal kasih Tuhan dengan menghayati peristiwa salib. Masa prapaskah adalah 40 hari menjelang paskah. Momen ini diisi oleh puasa dan pantang.
Puasa masa prapaskah dilakukan sejak Rabu Abu, yang jatuh pada 14 Februari 2024 hingga Jumat Agung, 29 Maret 2024. Jika menelisik maknanya, Rabu Abu merupakan awal mula momen prapaskah. Artinya umat Kristiani memasuki masa pertobatan.
Bagi umat Kristiani, puasa merupakan hubungan pribadi antara diri sendiri dan Tuhan sehingga tidak boleh ada yang tahu. Namun untuk puasa prapaskah, jemaat dianjurkan untuk melakukan puasa dan pantang secara serentak selama 40 hari.
Dilansir Lembaga Alkitab Indonesia, istilah prapaskah dalam bahasa Ingris disebut lent yang artinya musim semi. Idealnya, prapaskah merupakan momen mengalami hari-hari terakhir menjelang kematian Tuhan Yesus. Namun lebih dari itu, puasa dan pantang prapaskah merupakan tanda penyangkalan diri, menekan ego dan keinginan duniawi sehingga hidup kita lebih berpusat pada Tuhan.
2. Tujuan puasa prapaskah

Dilansir Katolisitas, puasa prapaskah dan pantang merupakan tanda pertobatan. Umat Katolik dan Kristen menjalani puasa dan pantang sebagai bentuk penyangkalan diri atau 'mematikan diri sendiri'. Hal ini untuk memeringati kesengsaraan dan pengorbanan Tuhan Yesus yang rela mati di salib demi menebus dosa manusia.
Tentunya, puasa prapaskah yang dilakukan sejak Rabu Abu sampai Jumat Agung. Puasa dan pantang tidak lepas dari kegiatan doa. Hal ini dimaksudkan agar kita semakin dekat pada Tuhan, menyesali perbuatan, bertobat, mengevaluasi diri sebagaimana yang Tuhan Yesus lakukan 40 hari menjelang kematian-Nya.
Menurut Katolisitas, puasa dan pantang merupakan latihan rohani mendekatkan diri pada Tuhan dan sesama. Tuhan mengundang umat manusia untuk ambil bagian dalam karya penyelamatan dunia. Sebabnya selama puasa dan pantang, penting bagi kita untuk mendoakan kepentingan dunia maupun orang lain.
3. Jenis puasa berdasarkan Alkitab

Bagi umat Kristiani, puasa merupakan pilihan. Di dalam Alkitab terdapat beberapa jenis puasa sebagai berikut:
- Puasa Musa: 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum apa pun (Keluaran 24:16; Keluaran 34:28)
- Puasa Daud: 7 hari tidak makan tetapi minum dan berbaring di tanah semalaman (2 Samuel 12:16)
- Puasa Elia: 40 hari 40 malam berjalan kaki (1 Raja-raja 19:8)
- Puasa Ester: 3 hari 3 malam tidak makan dan tidak minum (Ester 4:16)
- Puasa Ayub: Duduk 7 hari 7 malam tidak bersuara sama sekali (Ayub 2:13)
- Puasa Daniel: 10 Hari hanya makan sayur danminum air putih. Serta, doa dan berkabung selama 21 hari (Daniel 1:12; Daniel 9:3; Daniel 10;2)
- Puasa Yunus: 3 hari 3 malam tidak makan dan "berada diperut ikan" (Yunus 1:7)
- Puasa Niniwe: 40 hari 40 malam tidak makan, tidak minum, tidak berbuat sesuatu yang jahat (Yunus 3:4-8)
- Puasa Yesus: 40 hari 40 malam tidak makan dan tidak minum (Matius 4:1-11; Lukas 4:1-2)
4. Puasa dan pantang bagi umat Katolik

Dilansir Katolisitas, berikut ketentuan berpuasa untuk umat Katolik dari Konferensi para Uskup di Indonesia:
- Puasa dilangsungkan pada Hari Rabu Abu dan Jumat Agung. Hari Pantang dilakukan pada Hari Rabu Abu dan tujuh Jumat selama masa prapaskah sampai Jumat Agung
- Yang wajib berpuasa adalah umat Katolik berusia 18 tahun sampai 60 tahun.
- Yang wajib berpantang adalah semua umat Katolik yang berusia 14 tahun ke atas.
Perlu diketahui, puasa merupakan makan kenyang hanya sekali sehari. Sementara, pantang adalah keinginan diri untuk menjauhi sesuatu yang disukai atau diinginkan. Misalkan pantang daging, maka tidak memakan apa pun yang dari dan berbentuk daging.
Pantang tidak terbatas pada makanan atau minuman. Pantang juga bisa berupa menajuhi diri dari jajan, rokok, atau hal-hal yang bersifat kebiasaan yang mengikat. Contohnya pantang berkata kotor, pantang membicarakan orang lain atau bergosip, pantang shopping, dan lain-lain.
Umat juga bisa menambahkan komitmen untuk puasa dan pantang secara pribadi. Jika memungkinkan bisa berpuasa dan pantang secara bersamaan. Umat dapat berpuasa tiap Rabu Abu dan Jumat selama masa prapaskah, atau bahkan setiap hari.
Saat berpuasa, kita juga bisa memohon pengampunan dan pertobatan. Di sela-sela kesibukan juga bisa mengucapkan doa sederhana. Puasa dan pantang selama masa prapaskah juga merupakan bentuk pengendalian diri.
5. Puasa untuk umat Kristen

Jika umat Katolik wajib menjalankan puasa dan pantang di Hari Rabu Abu dan setiap hari Jumat selama masa prapaskah. Berbeda dengan umat Kristen Protestan, puasa merupakan pilihan yang bisa dilakukan kecuali hari Minggu.
Lantas, bagaimana caranya untuk bisa membangun kebiasaan berpuasa? Cara mengatur waktu puasa bisa dimulai dari membuat komitmen pribadi dengan Tuhan.
Umat bisa menentukan durasi berpuasa dari 8 jam, 12, jam, 3 hari, 7 hari, atau 40 hari. Puasa maupun pantang terhitung sejak Rabu Abu, kecuali Hari Minggu.
Umat juga bebas menentukan cara berpuasa seperti menentukan waktu dari pukul 06.00-18.00 atau 18.00-06.00 atau bahkan berpuasa 24 jam. Ada pun contoh puasa lainnya sebagai berikut:
- Puasa mutlak: Tidak makan dan tidak minum
- Puasa normal: Tidak makan dan hanya minum air putih
- Puasa parsial: Menghilangkan jenis makanan tertentu (misalnya pantang daging atau tidak memakan daging), bisa juga menghilangkan jam makan tertentu (tidak makan pagi/siang/malam)
- Puasa bergiliran: Menetapkan giliran makanan tertentu pada hari tertentu secara berulang tiap mingu. Contohnya daging pada hari Senin dan Selasa, makanan yang mengandung telur tiap hari Kamis.
Selain itu, umat Kristen Protestan juga dibebaskan untuk berkomitmen pantang. Pantang tidak hanya makanan tetapi juga kebiasaan yang terlalu mengikat atau kesenangan pribadi. Apakah kamu sudah mengambil bagian juga untuk berkomitmen puasa prapaskah?