5 Hal yang Jarang Disadari Bikin Lama Move On Setelah Putus

Pernahkah kamu merasa sulit sekali move on setelah putus hubungan? Rasanya seperti terjebak dalam lingkaran tanpa ujung, meski kamu tahu hubungan itu sudah tidak sehat. Nyatanya, move on bukan hanya soal perasaan terhadap dia, tetapi juga faktor internal yang sering kali luput dari perhatian kita.
Move on memang bukan perkara mudah. Hal ini semakin berat jika ada hal-hal yang tanpa sadar memperlambat prosesnya. Yuk, simak lima penyebab yang jarang disadari ini dan temukan cara untuk benar-benar melangkah maju!
1. Terlalu banyak menyalahkan diri sendiri

Saat hubungan berakhir, kamu mungkin cenderung menyalahkan diri sendiri atas semuanya. Kamu merasa semua kesalahan ada di pihakmu, bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya bukan tanggung jawabmu. Rasa bersalah ini membuatmu terjebak dan sulit menerima kenyataan.
Pola pikir ini menguras energi emosionalmu dan membuatmu merasa tidak cukup baik. Padahal, hubungan adalah kerja sama dua pihak, dan tidak semuanya bergantung pada satu orang. Berhenti menyalahkan diri sendiri adalah langkah awal untuk menerima keadaan dan melangkah maju.
2. Memelihara harapan yang tidak realistis

Mungkin kamu masih berharap bisa balikan atau memperbaiki hubungan yang sudah berakhir. Pikiran ini muncul karena kamu terus mengingat momen indah bersama dia tanpa melihat sisi buruknya. Harapan seperti ini sering kali membuatmu sulit melepaskan diri dari masa lalu.
Berpegang pada harapan yang tidak realistis hanya akan memperpanjang proses move on. Kamu jadi sulit membuka diri untuk kemungkinan baru yang lebih baik. Penting untuk mengingat bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa berjalan sesuai dengan keinginanmu.
3. Kurangnya waktu untuk mengenali diri sendiri

Setelah putus, kamu mungkin langsung sibuk mencari cara agar terlihat “baik-baik saja.” Kamu mengalihkan perhatian dengan aktivitas, tetapi lupa untuk benar-benar mengenali dirimu sendiri. Akibatnya, kamu kehilangan kesempatan untuk memahami kebutuhan emosionalmu.
Momen setelah putus adalah waktu yang tepat untuk refleksi diri. Dengan mengenal siapa dirimu tanpa pasangan, kamu bisa mempersiapkan diri untuk hubungan yang lebih sehat di masa depan. Jangan abaikan langkah ini karena prosesnya sangat penting bagi pertumbuhan dirimu.
4. Ketergantungan emosional yang belum terputus

Ketergantungan emosional sering kali menjadi penghambat besar dalam proses move on. Kamu mungkin masih terbiasa berbagi cerita atau mencari dukungan dari mantan pasangan. Kebiasaan ini membuatmu sulit memutuskan hubungan sepenuhnya.
Untuk benar-benar move on, kamu harus belajar memenuhi kebutuhan emosionalmu sendiri. Mulailah dengan membangun rutinitas baru yang membantumu merasa nyaman tanpa bergantung pada orang lain. Proses ini memang tidak instan, tetapi akan membantumu menjadi lebih mandiri.
5. Tidak memberikan waktu untuk proses penyembuhan

Kadang, kamu merasa harus cepat melupakan segalanya dan terlihat baik-baik saja. Tekanan ini bisa datang dari dirimu sendiri atau lingkungan sekitar. Sayangnya, memaksakan diri untuk “cepat sembuh” justru membuat luka emosional semakin dalam.
Setiap orang butuh waktu yang berbeda untuk menyembuhkan diri setelah putus. Jangan terburu-buru dan beri dirimu kesempatan untuk merasakan semua emosi yang muncul. Dengan begitu, kamu bisa benar-benar melangkah maju dengan hati yang lebih ringan.
Move on bukan hanya soal melupakan, tapi juga soal menemukan kembali dirimu yang terbaik. Proses ini mungkin berat, tetapi sangat diperlukan untuk kebahagiaanmu ke depannya. Jadi, jangan takut untuk mengambil langkah kecil demi menciptakan hidup yang lebih baik!