Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perilaku Mertua yang Dapat Menyebabkan Konflik Rumah Tangga

ilustrasi sepasang mertua (pexels.com/@Marcus-Aurelius)

Menjalin hubungan pernikahan bukan hanya sebatas pada status antara suami dan istri. Lebih dari itu, hubungan pernikahan juga melibatkan dua keluarga dengan latar belakang yang berbeda.

Bahkan tidak jarang, banyak pasangan yang mengalami permasalahan yang bukan disebabkan karena satu sama lain, namun justru karena mertua yang terlalu banyak terlibat. Kamu tentu patut mewaspadai beberapa sikap mertua berikut ini yang berpotensi menimbulkan konflik dalam rumah tangga.

1. Terlalu banyak ikut campur pada urusan rumah tangga

ilustrasi pernikahan (pexels.com/@Jonathan-Borba)

Pada saat memutuskan untuk menikah, maka sejatinya seseorang sudah berani dan berkomitmen untuk hidup secara mandiri bersama pasangannya. Hal ini tentu tidak selalu dalam konteks yang senang, namun juga pasti ada sedihnya.

Tidak bijak apabila orangtua terus ikut campur dalam persoalan rumah tangga hal ini. Dampaknya akan membuat anak bingung dalam bersikap dan menyebabkan konflik berkepanjangan.

2. Terlalu dominan dalam mencoba mengurus anak

ilustrasi mengurus cucu (pexels.com/@pixabay)

Tidak ada nenek atau kakek yang tidak menyayangi cucunya. Pasti semuanya berupaya yang terbaik untuk dapat memberikan perhatian dan kasih sayang secara penuh terhadap cucu tercinta.

Meski demikian, selalu perhatikan batasan yang ada dengan tidak terlalu dominan dalam urusan pengurusan anak. Biarpun bagaimana, cucu tetap memiliki orangtua yang bertanggung jawab penuh atas dirinya.

3. Terlalu sering mengeluhkan sikap menantu

ilustrasi mertua dan menantu (pexels.com/@Andrea-Piacquadio)

Semua orang terlahir dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Sayangnya terkadang tidak semua mertua mampu menerima kekurangan yang dimiliki menantunya.

Tidak jarang justru banyak mertua yang terlalu mengeluh mengenai karakter yang dimiliki menantu. Padahal, hal tersebut hanya akan memperkeruh suasana, bukannya justru merubah keadaan yang ada.

4. Memaksakan sesuatu begitu saja

ilustrasi mertua berbicara (pexels.com/@Yaroslav-Shuraev)

Pada saat memutuskan untuk berumah tangga, pastinya anak telah melalui pertimbangan yang tidak mudah. Hal ini juga termasuk apabila akan mengambil suatu keputusan, sebab pasti telah dipikirkan terlebih dahulu.

Justru yang keliru adalah ketika mertua tetap memaksakan kehendak pada rumah tangga anak-anaknya. Dampaknya pasti akan menyebabkan ketidak nyamanan dan membuat peran mertua terlalu dominan di dalamnya.

5. Ikut campur urusan keuangan keluarga

ilustrasi keuangan keluarga (pexels.com/@Karolina-Grabowska)

Keuangan memang merupakan hal yang sangat sensitif, termasuk dalam urusan rumah tangga. Mengelola keuangan antara suami dan istri saja sudah berisiko menimbulkan konflik, apalagi jika mertua turut ikut campur di dalamnya.

Sikap mertua yang terlibat dalam keuangan anak akan membuat satu sama lain merasa tidak nyaman. Anak juga jadi kesulitan mandiri akibat hal tersebut.

 

Padahal tentu orangtua atau mertua cukup memantau dan menasehati anak-anaknya yang sudah berumah tangga. Terlalu banyak ikut campur justru hanya akan memberikan rasa tidak nyaman antara keduanya. Ingat batasannya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abdi K Tresna
EditorAbdi K Tresna
Follow Us