6 Alasan Kenapa Hubunganmu Bagai 'Pacaran Tapi Kayak Gak Pacaran'

Kamu merasa bahwa hubunganmu sama sekali nggak ada yang spesial dan bisa dibanggakan? Sepertinya kamu perlu introspeksi diri. Coba ingat-ingat kembali apa tujuanmu memulai hubungan. Kalo pada akhirnya kamu merasa hubunganmu hambar, bisa jadi kamu punya tujuan tertentu. Misalnya kamu hanya terobsesi pada fisiknya atau bahkan punya tujuan memanfaatkannya. 

Sakit hati memang bisa mengubah segalanya. Sakit hati berkepanjangan bisa berubah menjadi dendam. Mulut mungkin sudah memaafkan, namun hati nyatanya nggak bisa bohong. Semakin intens suatu hubungan, maka kemungkinan terjadinya konflik juga akan semakin besar. Jika kamu pernah bertengkar dengan pasanganmu, barangkali dia masih sakit hati padamu sehingga membuatmu kehilangan respek darinya. 

Siapa sih yang nggak ingin dianggap istimewa sama orang yang paling spesial dalam hidupnya? Tapi jika kamu nggak menganggap pasanganmu spesial, kamu akan cenderung menyepelekannya. Sepertinya hal ini mudah berbalik ya, bisa memancing pasanganmu untuk bersikap defensif yang ingin membalas apa yang kamu lakukan padanya. Misalnya kamu sering dengan gampangnya mengingkari janji. Sepele sih, tapi imbasnya kamu bisa-bisa kehilangan prioritas dari pasanganmu lho.

Mungkin kamu merasa punya kelebihan dalam beberapa aspek dari pasanganmu. Akibatnya kamu menjadi lebih arrogant dan merasa bisa memecahkan segala masalah. Akhirnya kamu jadi terbiasa menggurui dan bahkan mengatur atau mendikte pasanganmu.

Entah dasarnya apa, tapi sebagian besar perasaan dominan ini timbul dalam beberapa aspek seperti kelas sosial, level pendidikan, prestasi, image, atau hal lainnya. Lalu siapa yang betah menjalin hubungan dengan tekanan tersebut? 

Mungkin kamu agak keras kepala. Kamu selalu mau hanya argumenmu yang dijadikan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah dalam hubunganmu. Sedangkan kamu tidak sama sekali memberikan ruang bagi pasanganmu untuk memberikan argumen atau mempertimbangkan argumenmu terlebih dahulu. Kamu menjadi terkesan egois, akhirnya pasanganmu jadi malas untuk meladenimu. Ya karena tau kalo kamu nggak bakal mau kalah. 

Memang wajar kalo tiba-tiba kamu bosan dengan pasanganmu. Mungkin karena aktivitas yang monoton atau memang semakin lama kamu jadi merasa kurang cocok dengan sikapnya. Bisa jadi hal tersebut membuatmu menjadi cuek padanya. Kamu cenderung mengabaikannya.

Alhasil pasanganmu menjadi merasa tidak dibutuhkan sama sekali olehmu, bahkan untuk berkirim kabar saja kamu nggak menyempatkannya. Wajar kalo dia mencari pelampiasan lain, bisa jadi dengan aktivitas baru atau orang yang baru. Tapi kamu merasa sakit hati dan mendoktrin pasanganmu telah menyakiti perasaannya seolah nggak sadar kamu telah menyakitinya juga. 

Nah, jika kamu merasa pacaran tapi gak kayak pacaran dengan pasangan, coba introspeksi, mungkin kamu nggak sadar melakukannya hal-hal di atas. Jika akar masalah sudah ketemu, menyelesaikannya pasti bakal jauh lebih mudah.