6 Cara Agar INFJ Bisa Membuka Diri, Gak Sulit Kok!

03 Mei 2023, 12:01 WIB

ilustrasi perempuan yang sedang sedih dan menyembunyikannya (unsplash.com/arash payam)

Orang dengan kepribadian introvert biasanya cenderung menutup diri saat memiliki masalah. Hal ini karena mereka memperoleh energi dari diri mereka sendiri, bukan orang lain. Begitu juga dengan kepribadian INFJ, salah satu tipe kepribadian introvert yang dikenal misterius dan sulit dipahami kepribadian lain.

Masalahnya, gak semua situasi bisa kita hadapi sendirian. Sebab bagaimana pun juga, kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.

Sayangnya, orang dengan kepribadian INFJ seringkali malah mengabaikan kebutuhan mereka untuk berbagi permasalahan. Karena alasan-alasan tertentu, mereka enggan untuk terbuka satu sama lain. Hal ini bila dibiarkan terus-menerus tentu akan berbahaya bagi kesehatan mental INFJ sendiri. Nah, melansir Truity, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar INFJ bisa membuka diri. Keep reading!

1. Sadari kamu selalu memiliki pilihan

ilustrasi perempuan sedang berpikir (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Sadarilah bahwa kamu berkuasa atas dirimu sendiri. Kamulah yang paling mengenal dirimu sendiri dan tahu kapan kamu harus mencari pertolongan, kepada siapa, dan apa yang kamu butuhkan.

Ya, kamu selalu memiliki pilihan untuk membuka diri. Kamu pun harus ingat bahwa untuk membentuk hubungan yang mendalam dengan orang lain, kamu juga harus menunjukkan sisi-sisi lemahmu yang mengganggu. Lagi pula, kamu gak akan pernah tahu apakah orang lain akan memahamimu atau nggak bila kamu gak mencoba membagikan masalahmu.

2. Berilah dirimu kesempatan untuk berbagi cerita

ilustrasi seorang perempuan sedang mendukung teman perempuannya (pexels.com/Liza Summer)

Saat kamu menceritakan hal-hal baik maupun buruk yang terjadi padamu kepada orang lain, mulanya kamu mungkin akan merasa kurang nyaman. Namun, bila kamu sudah menemukan pendengar yang tepat, lama-kelamaan bercerita akan menjadi hal yang mudah bagimu dan sangat melegakan. Kamu juga akan menyadari bahwa gak semua masalah bisa kamu selesaikan seorang diri, terlebih bila pikiranmu sedang kacau.

Memang gak mudah untuk dapat segera membuka diri dengan orang lain. Akan tetapi kamu bisa menjalin hubungan yang kuat dan mendalam dengan seseorang begitu kamu membuka diri. Sebab dengan berbagi cerita, orang lain pun akan merasa senang, dipercaya, dan dapat diandalkan olehmu.

3. Pilihlah orang yang kamu percaya

ilustrasi laki-laki sedang menghibur perempuan (pexels.com/SHVETS production)

Memilih orang-orang terdekatmu untuk menjadi pendengar tentu gak semudah yang dibayangkan. Untuk itu sebaiknya kamu harus memahami terlebih dahulu bagaimana karakter orang yang ingin kamu jadikan pendengar.

Apakah orang tersebut memiliki pandangan tertentu? Bagaimana temperamennya? Bagaimana kira-kira ia akan merespon dan dapat membantumu? Pikirkanlah hal-hal itu terlebih dahulu agar kamu bisa merasa lebih nyaman dan dipahami.

Selain itu, kamu juga boleh membagikan hal-hal berbeda kepada orang-orang yang berbeda. Misalnya, kamu bercerita kepada A mengenai masalah keluargamu, lalu bercerita kepada B tentang hubungan asmaramu, dan bercerita kepada C perihal finansial atau pendidikanmu. Terpenting, carilah orang-orang terdekat yang memang menyayangimu dan memedulikanmu.

4. Ketahuilah kapan kamu bisa mengandalkan dirimu sendiri

ilustrasi perempuan mencintai dirinya sendiri (freepik.com/kroshka__nastya)

Terkadang karena sudah lama menutup diri, kita mungkin jadi terlalu membuka diri dan lupa menetapkan batas. Bila hal ini sampai terjadi, tentu akan membahayakan dirimu sendiri atau mengganggu orang lain.

Nah, untuk mengendalikan kebutuhanmu bercerita, kamu harus dapat membedakan kapan kamu benar-benar membutuhkan bantuan dan kapan kamu harus mengandalkan dirimu sendiri. Selain agar tetap dapat hidup seimbang, kamu juga gak akan kehilangan kemandirianmu dan jadi bergantung pada orang-orang tertentu.

Ingatlah juga bila orang lain hanya bisa membantu mendengarkan, memberi nasihat, saran, atau dorongan. Sementara kamu sendiri yang harus bergerak untuk menyelesaikan masalah yang kamu hadapi.

5. Pahamilah bahwa kamu gak selalu harus membagikan sesuatu

ilustrasi seorang perempuan sedang kesal sendirian (unsplash.com/Raychan)

Begitu kamu mulai berhasil membuka diri, pahamilah bahwa gak ada kewajiban jika kamu harus selalu membagikan segala sesuatu yang terjadi di hidupmu pada orang lain. Jadi, jangan merasa bersalah bila suatu waktu kamu gak ingin menceritakan masalahmu pada orang lain.

Terkadang ada hal-hal yang hanya bisa kita sembuhkan dengan diri sendiri. Selain itu, apapun yang terjadi, kita selalu punya kendali untuk menanggapi dan menghadapinya.

6. Kenalilah kebutuhan emosimu

ilustrasi berhenti berpura-pura positif (pexels.com/Vickie Intili)

Hal terakhir yang gak kalah penting dengan poin-poin sebelumnya adalah mengetahui kebutuhan emosimu. Saat kamu merasa ingin berbicara dengan orang lain, maka lakukanlah. Mengabaikan kebutuhanmu justru akan membuatmu merasa stres untuk waktu lama.

Bila kamu hanya ingin didengarkan dan gak membutuhkan tanggapan pun, kamu bisa menyampaikannya dengan baik pada orang terdekat dan terpercaya agar mereka hanya perlu hadir. Begitu juga bila kamu hanya ingin mendengar kata-kata penghiburan atau membutuhkan validasi atas perasaanmu.

Memang orang lain mungkin akan kesulitan memahami kebutuhan ini karena pada umumnya orang bercerita karena ingin mencari solusi dan merasa tercerahkan. Akan tetapi, bila kamu menghargai kehadiran mereka dan menyampaikan apresiasi karena mereka telah memenuhi kebutuhanmu maka mereka pasti dapat mengerti.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan agar kepribadian INFJ bisa membuka diri. Belajar membuka diri memang gak mudah, apalagi bila kamu memiliki masa lalu tertentu yang membuatmu sukar mempercayai orang lain. Namun, bila kamu memiliki niat untuk berubah dan menyadari kendalimu atas diri sendiri, pelan-pelan kamu pasti akan berhasil. Tetap semangat ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.