Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Merawat Kulit saat Menjalani Perawatan Kanker Payudara

ilustrasi penyitas kanker payudara (pexels.com/Anna Tarazevich)
Intinya sih...
  • Kondisi kulit sensitif saat menjalani perawatan kanker payudara membutuhkan perhatian ekstra
  • Gunakan produk skincare sederhana, uji reaksi terlebih dahulu, dan prioritaskan kelembapan kulit
  • Hindari paparan sinar UV, gunakan pelembap dengan bahan aman, dan konsultasikan dengan para ahli

Kulit merupakan salah satu bagian tubuh paling sensitif dan dapat mencerminkan kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tidak heran, jika masalah kulit sering kali menjadi efek samping yang umum dari pengobatan kanker, khususnya kanker payudara.

Dikutip Women’s Health, seorang ahli onkologi, Dr. Fiona McCarthy, mengungkapkan, perawatan kanker bisa memberikan dampak yang signifikan pada kulit tergantung dari jenis perawatan yang tengah dijalani, baik itu kemoterapi, redioterapi, atau terapi hormon.

Namun, umumnya perawatan kanker dapat menimbulkan beberapa masalah kulit, seperti kulit kering, gatal, ruam, kemerahan, dan lebih sensitif terhadap sinar matahari. Walaupun kondisi ini tidak dapat dihindari, tapi kamu tetap bisa bersikap proaktif untuk meminimalisir tingkat keparahan yang ditimbulkan.

Bernice Kwong, MD, seorang profesor klinis dermatologis di Stanford University, dikutip Allure, mengatakan, bahwa memprioritaskan perawatan, kecantikan, dan kesehatan kulit bisa membantu meningkatkan kesehatan mental individu sekaligus membuatnya lebih siap dalam menghadapi perjalanan kanker yang sangat sulit ini. Oleh karena itu, berikut telah IDN Times rangkum beberapa tips merawat kulit saat menjalani perawatan kanker payudara.

1.Perhatikan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya

ilustrasi botol skincare (pexels.com/Alesia Kozik)

Melakukan perawatan kulit selama menjalani pengobatan kanker tentu membutuhkan perhatian lebih. Hal ini karena saat menjalani perawatan kanker, kondisi kulit mungkin menjadi lebih sensitif dari sebelumnya, sehingga kamu harus memperhatikan betul-betul rutinitas perawatan kulit serta bahan-bahan yang terkandung dalam produk skincare.

Menurut Dr. Kwong, langkah pertama yang dapat kamu lakukan adalah dengan menerapkan pendekatan “sedikit lebih baik”. Maksudnya, kamu bisa menggunakan produk skincare paling sederhana dengan formula yang lebih aman, ringan, dan tidak mengiritasi.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu melakukan uji tempel terlebih dahulu pada bagian dalam lengan atau di belakang telinga sebelum melanjutkan pemakaian produk skincare guna memastikan tidak ada reaksi negatif yang ditimbulkan dari pemakaian produk tersebut.

2. Perawatan kulit pasca melakukan mastektomi

ilustrasi pelembap (pexels.com/Ron Lach)

Setelah menjalani operasi, penting untuk melakukan perawatan kulit yang lembut dan menghidrasi guna mendukung proses penyembuhan. Namun di saat yang sama, kamu juga harus memastikan kulit tetap bersih agar terhindar dari masalah infeksi.  

“Saya merekomendasikan produk pembersih dengan pH netral serta mengandung hyaluronic acid dan ceramide untuk membersihkan sel-sel kulit mati sekaligus mengembalikan kelembapan alami kulit,” ujar Dr. Derrick Phillips, konsultan dermatologi, dikutip Women’s Health.

Umumnya, usai melakukan mastektomi, kulit di area pasca operasi akan mengalami dehidrasi dan hiperpigmentasi. Oleh sebab itu, guna membantu proses penyembuhan luka, menggunakan pelembap kulit dengan formula yang aman, baik itu berbentuk krim, lotion, ataupun balsam bisa membantu memberi tambahan hidrasi pada kulit.

“Saya penggemar berat petroleum jelly,” ujar Dr. Kwong.

“Meskipun tampak sederhana, tetapi produk ini tidak mengandung banyak bahan yang dapat mengiritasi kulit,” pungkasnya.

Di sisi lain, penting diketahui bahwa paparan sinar UV juga ikut memengaruhi proses penyembuhan luka. Karenanya, agar proses penyembuhan luka dapat berlangsung cepat, kamu disarankan untuk mengoleskan produk sunscreen SPF 50 setiap hari agar kulitmu tetap terlindungi dari efek buruk sinar matahari.

3. Perawatan kulit selama menjani kemoterapi

ilustrasi menggunakan moisturizer (pexels.com/Sora Shimazaki)

Selain mastektomi, kemoterapi juga dapat meninggalkan efek samping pada kulit, seperti kulit kering yang dapat menimbulkan pecah-pecah, infeksi, dan gatal-gatal. Dr. Kwong mengatakan, bahwa selain istirahat yang cukup, memastikan kulit tetap terhidrasi juga menjadi bagian penting dari proses penyembuhan.

“Jaga kulitmu tetap terhidrasi, baik menggunakan produk bertekstur salep, krim, atau minyak. Selain itu, pastikan untuk tetap menggunakan formula yang lembut serta hindari bahan-bahan yang mengandung pewangi karena kulit seseorang yang menjalani kemoterapi akan cenderung lebih sensitif,” saran Mario E. Lacouture, MD, dokter kulit bersertifikat dan direktur program onkodermatologi di Memorial Sloan Kattering Cancer Center di New York City, dikutip Allure.

Kamu bisa mempertimbangkan beberapa bahan hidrasi yang banyak ditemukan dalam produk skincare, seperti hyaluronic acid, gliserin, shea butter, panthenol, dan urea atau asam laktat. Sebab, bahan-bahan ini bisa membantu menarik sekaligus mengunci kelembapan agar kulit tetap terhidrasi.

4. Perawatan kulit saat menjalani radiasi

ilustrasi serum (pexels.com/Ron Lach)

Menurut Dr. Kwong, usai menjalani pengobatan radiasi, umumnya reaksi kulit yang dialami oleh pasien ialah ruam merah yang terkadang disertai rasa gatal dan sensasi terbakar. Namun, reaksi ini dapat diatasi dengan mencuci area kulit tersebut secara teratur menggunakan air dan sabun untuk menghilangkan bakteri berlebih agar tidak mudah terjadi infeksi.  

Kendati demikian, dikutip Allure, Dendy Engelman, MD, selaku dokter kulit bersertifikat di New York City, menegaskan untuk tidak menggunakan produk skincare yang mengandung bahan-bahan aktif tinggi, terutama AHA, BHA, vitamin C, dan retinol. Caitlin Kierman, editor kecantikan dan penyitas kanker payudara, dilansir People, setuju bahwa produk skincare yang mengandung bahan aktif tinggi dan antioksidan dapat berpotensi memperburuk iritasi kulit dan mengganggu proses perawatan.

5. Perawatan kulit usai melakukan terapi hormon

ilustrasi pelembap (pexels.com/cottonbro studio)

Dr. Kwong menjelaskan, perubahan hormon dapat mengakibatkan kulit rentan menjadi kering. Di samping itu, kulit juga dapat mengalami efek samping lain, seperti pigmentasi dan akan menjadi semakin buruk jika sering terpapar sinar UV dan blue light.

Oleh karenanya, kamu perlu menggunakan produk moisturizer (pelembap) yang ampuh menghidrasi kulit serta menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari bahaya sinar UV dan blue light. Dr. Phillips menyarakan agar menggunakan produk pelembap yang mengandung ceramide sebagai bahan utama karena selain dapat menghidrasi kulit, juga bisa memperbaiki skin barrier.

Produk skincare yang memiliki kandungan humektan dan oklusif juga dapat dipertimbangkan. Sebab, kedua bahan ini bekerja dengan cara saling melengkapi, di mana humektan berfungsi untuk memberikan hidrasi, sementara oklusif akan membantu mengunci kelembapan.   

Meskipun merawat kulit selama menjalani perawatan kanker payudara tidak selalu mudah, namun kamu tetap bisa melakukannya dengan memperhatikan kandungan produk skincare yang dibutuhkan serta selalu berkonsultasi dengan para ahli. Ingatlah untuk merawat kulit secara bertahap, penuh kesabaran, dengan tetap percaya diri. Dengan begitu, kamu tidak hanya mendapatkan kulit yang sehat, tetapi juga menjadi lebih semangat dalam proses pemulihan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Delvi Ayuning
EditorDelvi Ayuning
Follow Us