Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hartono Gan Lahirkan Simfoni Tailoring di Busan Fashion Week 2025

Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Intinya sih...
  • Hartono Gan membawa koleksi "Tailored For You" ke Busan Fashion Week 2025
  • Koleksi SS 2026 adalah evolusi dari Jakarta Fashion Week, menampilkan sisi feminin dan maskulin dalam simfoni tailoring
  • Material seperti kulit, jacquard, dan sutra digunakan untuk memberdayakan perempuan dan menyatakan identitas pria
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Busan, IDN Times - Ada momen ketika mode berhenti menjadi sekadar busana dan berubah menjadi bahasa emosional. Ketika kain tidak lagi menutupi tubuh, melainkan membungkus kekuatan dalam kelembutan manusia. Tahun ini, panggung Busan Fashion Week 2025 menjadi saksi bagaimana Hartono Gan, maestro desain Indonesia, menghadirkan koleksi “Tailored For You”, sebuah manifesto elegansi yang menafsirkan kembali identitas modern.

Di tengah kilau lampu dan atmosfer kreatif Korea Selatan, Hartono Gan tak hanya membawa koleksi busana, tetapi ia membawa jiwa cultural tailoring Nusantara yang diperhalus dengan sensitivitas dunia. Dirinya membawa 20 look yang direpresentasikan sebagai sebuah tatanan pakaian terkhusus edisi Spring/Summer 2026.

So far on track, on time, nervous, tapi lebih ke expect unexpected things,” ujarnya tentang debut global ini, sebuah kejujuran yang hanya dimiliki seniman besar tepat sebelum sejarah tercipta.

1. Dari Jakarta ke Busan, sebuah misi elegansi global

WhatsApp Image 2025-11-01 at 02.06.39_c78c22a2.jpg
Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Busan bukan hanya panggung, tetapi ia adalah altar mode Asia. Dan Hartono datang sebagai tamu terhormat dari Indonesia, membawa bahasa sartorial yang berakar pada ketelitian dan rasa.

“Ini salah satu event, dimana kita dari Indonesia yang diundang,” katanya pada IDN Times, saart interview usai show koleksinya ditampilkan, di Busan Fashion Week 2025, Kamis (30/10/2025).

Di Busan, ia tidak berusaha keras menjadi Korea. Ia datang sebagai dirinya sendiri, yakni seorang desainer yang percaya bahwa pakaian bukan hanya dilihat, tapi dirasakan. Setiap potongan pakaian adalah salam hormat kepada tubuh manusia dan kepada narasi Indonesia yang kini diperdengarkan pada dunia.

2. SS 2026 miliknya jadi napas yang konsisten dan sebuah evolusi yang berdenyut

Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Koleksi ini bukan lahir mendadak untuk satu panggung. Ia adalah babak lanjutan dari SS 2026 yang diluncurkan di JF3 Jakarta, yang telah disesuaikan, dipoles, dan diselaraskan untuk audiens global.

“Sebagian baru sebagian dari yang kemarin di JF3, tapi untuk di Korea ini ada beberapa look yang dibuat khusus,” ungkapnya.

Seperti penyair yang menyempurnakan bait untuk dibacakan di panggung internasional, Hartono memfilter, menyunting, dan menata ulang semua koleksinya. Gak heran, bila hasilnya menjadi sebuah karya yang terasa universal namun personal, layaknya sebuah tailoring echo dari Jakarta ke Busan yang menggema lembut sekaligus mantap.

3. Femininitas dan maskulinitas yang menari dalam satu irama

Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Tailored For You” menceritakan dua dunia: sisi tegas dan berwibawa, serta sisi lembut dan sensual. Setelan struktural berdampingan dengan gaun bak pusaran silk yang mengalir seperti bisikan angin musim semi.

Koleksi ini tidak memilih salah satu, ia merayakan kedua-duanya. Feminin bukan lawan maskulin, mereka adalah dua nada dalam simfoni ketahanan manusia. Ini bukan mode yang sekadar cantik, tetapi ini merupakan mode yang berkarakter, bernyawa, dan berani bersuara.

4. Material yang tampak seperti puisi, berupa kulit, jacquard, dan kilau sutra

Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Hartono bermain dengan tekstur seolah mengukir patung dari cahaya. Silk faille, gazar, jacquard, semua bahan yang biasanya menghiasi couture haute ini disulap menjadi jas elegan.

Potongan kulit tipis menjadi aksen sensual, ibarat sebuah penghormatan pada mereka yang ingin terlihat lembut tanpa kehilangan kekuatan. Di sini, pakaian bukan benda mati, tetapi mereka adalah kulit kedua yang merupakan lapisan identitas, perisai emosional, dan puisi tekstil yang menempel di tubuh.

5. Mode sebagai pemberdayaan dan tailoring sebagai manifesto

Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)
Koleksi karya Hartono Gan di Busan Fashion Week 2025. 30 Oktober 2025. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

“Koleksi ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan, karena fashion adalah cara termudah untuk memberdayakan mereka,” ujar Hartono.

Lantas, bagaimana fashion di mata pria? Hartono menjawab, bila bagi pria, pakaian adalah cara paling efektif untuk menyatakan identitas.

Kalimat inilah yang berdiri tegak seperti potongan blazer yang sempurna. Di dunia penuh kebisingan instan, Hartono memilih tailoring sebagai bahasa keteduhan, ketegasan, dan kejujuran diri. Ini bukan soal mengikuti tren, tetapi ini soal menjadi diri terbaik.

Everyone should feel as good as they look.” Kalimat ini bukan slogan hanya slogan bagi Hartono, melainkan ini adalah sebuah doa yang dijahit lembut ke setiap helai kain. Busan Fashion Week 2025 pun menjadi panggung batu pijakan berikutnya. Tapi perjalanan Hartono Gan jelas belum selesai. Ia sedang menulis bab baru dalam buku elegansi Asia, halaman demi halaman, pola demi pola, jahitan demi jahitan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips Networking di Kantor yang Buka Jalan Promosi

01 Nov 2025, 16:18 WIBLife