Jarang Didengar, Ternyata 5 Brand Tas Ini Buatan Indonesia Lho

Tas garapan Tommy Ambiyo ini telah berdiri sejak tahun 2010. Tas yang dibuat dari bahan tyvek dan leather ini memiliki kesan quirky dan teksturnya kenyal. Selain itu sentuhan translucent juga semakin mempercantik tas ini. Koleksi Byo juga telah dipasarkan hingga ke luar negeri secara online melalui website b-yo.com dan bobobobo.com.

Sama seperti Byo, nama Sabbatha juga diambil dari nama pemiliknya. Selain kulit, bahan yang digunakan untuk membuat koleksi ini adalah batu-batuan alami, ukiran tanduk rusa dan kerbau, hingga mutiara dan perak. Gak heran jika satu tas Sabbatha dibanderol mulai dari Rp12-25 juta. Tas ini juga masuk di kota-kota besar dunia seperti Singapura, Seoul, Cape Town, Moscow, Cannes, serta London.

Berawal dari hobi merajut dan menyulam, Nancy Go kini berhasil memasarkan karyanya hingga ke pasar internasional. Tas yang diberi label Bagteria ini didesain dan dibuat sendiri oleh Nancy. Nama Bagteria ini dipakai dengan brand ini bisa mewabah seperti bakteri. 

Pernak-pernik yang digunakan terbuat dari kristal swarovski, kulit ikan dari Islandia, kulit burung onta, hingga gading gajah purba (mammoth) yang sudah punah. Hingga saat ini, Bagteria telah dikenal dan merebak di 30 negara.

Brand asal Bandung ini terinspirasi dari produk kulit asal Jepang yang mengusung konsep simplicity in complexity. Meskipun desainnya sederhana, tapi pembuatan tas ini cukup rumit lho. Bahan yang digunakan juga menggunakan kulit kambing dan sapi. Sekarang tas koleksi Kaynn telah dieskpor ke beberapa negara seperti Australia, Jepang, Dubai dan masih banyak lagi.

Berangkat dari keinginan untuk menciptakan produk yang mengangkat nilai-nilai lokal, Mamo dan Yani memanfaatkan keindahan kain tradisional dari seluruh Indonesia dan disulap menjadi sebuah tas kulit yang menawan. Nama Salawase ini dipilih agar brand ini dapat langgeng dan selalu diterima masyarakat sepanjang waktu. Sama seperti istilah Jawa, salawase yang memiliki arti selamanya.

Kain yang digunakan juga beragam mulai dari Batik Jawa, Ulos Medan, Tenun Lagosi Bugis, Tenun Sumba, Songket Bali, Sulam Tumpar Kalimantan dan Tenun Badui. Dibuat secara handmade, Salawase tidak diproduksi secara massal dan hal ini lah yang membuat produk ini menjadi ekslusif.

Itu tadi beberapa brand tas lokal yang telah sukses mendunia. Gimana gak kalah keren kan desainnya dengan brand internasional?