1.648 Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Sudah Dimakamkan

Jakarta, IDN Times – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto memperbaharui jumlah korban jiwa dalam bencana gempa dan tsunami yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, Jumat (28/9). Terbaru, Wiranto mengungkap, 1.648 korban meninggal dunia.
"Hilang masih 683 orang dan yang tertimbun masih 152," kata Wiranto, seperti dikutip dari Antara.
1. Korban meninggal yang ditemukan akan langsung dimakamkan

Wiranto juga menginstruksikan agar jenazah yang ditemukan langsung saja dimakamkan dan tidak perlu disimpan karena dapat menimbulkan penyakit.
Untuk korban luka, kata Wiranto, sudah ditangani. Ada lima rumah sakit yang beroperasi dengan dokter, ruang rawat inap dan obat-obatan yang cukup. " Hanya antibiotik yang perlu ditambah," kata dia.
Sementara korban dengan luka parah dikirim ke Makassar atau Balikpapan.
2.Gempa susulan masih terus terjadi

Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, setidaknya ada 437 kejadian gempa susulan.
Sutopo menegaskan, gempa susulan merupakan hal yang wajar sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Gempa susulan, imbuhnya, bisa terjadi bahkan sampai ribuan kali.
“Ini dalam rangka untuk mencari keseimbangan sistem lempeng dan ini sifatnya normal,” tuturnya.
3.Gempa-gempa besar akan diikuti oleh gempa susulan

Sutopo menjelaskan, gempa besar pasti diikuti lindu susulan. “Mudah-mudahan ini bisa terus menurun, meskipun ada goncangan,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang wilayah Palu dan Donggala itu terjadi pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer itu berada pada 27 kilometer Timur Laut Donggala.
Gempa itu kemudian menyebabkan tsunami yang menyapu pemukiman di pesisir.