2 Petinggi TPN Ganjar-Mahfud Beralih Dukung Prabowo-Gibran

Jakarta, IDN Times - Dua petinggi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud beralih dukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Keduanya pun resmi bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Fanta (pemilih muda) Prabowo-Gibran.
Mereka adalah, Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) TPN Ganjar-Mahfud, Luhut Parlinggoman Siahaan dan Wakil Direktur Representatif TPN Ganjar-Mahfud, Zieko CH Odang.
“Saya, Zico Odang yang tergabung di dalam tim TPN Ganjar-Mahfud dengan ini menyatakan mengundurkan diri. Saya secara sukarela bergabungnya terhadap TKN,” kata Zico di dalam konferensi pers di HQ Fanta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024) malam.
1. Zico menilai visi-misi Prabowo-Gibran menghimpun aspirasi anak muda

Zico menjelaskan alasannya berpindah dukungan setelah mencermati visi dan misi Prabowo-Gibran yang berkomitmen untuk negara. Selain itu, ia menilai, Prabowo-Gibran memiliki program yang bagus dan kreatif untuk menghimpun aspirasi anak muda.
“Maka itu , saya membulatkan tekad saya berkosentrasi yang sangat panjang sekali memikirkan ini untuk mendukung Prabowo-Gibran di 2024,” ujarnya.
2. Luhut juga mendukung program Prabowo-Gibran yang fokus ke anak muda

Alasan senada diungkapkan Luhut. Ia menilai Prabowo-Gibran sangat serius dalam program yang menyasar anak muda. Luhut membandingkannya dengan program Ganjar-Mahfud.
“Kalau di tim sebelah, tidak ada. Bisa dicek, dan visi-misi terkait pemuda yang paling jelas itu adalah pasangan Prabowo-Gibran. Setelah saya membandingkan, melakukan riset, ternyata pasangan ini yang betul-betul merepresentasikan pemuda,” kata Luhut.
3. Luhut ungkap kekecewaannya selama menjadi Jurkamnas Ganjar-Mahfud

Luhut kemudian mengungkap kekecewaannya selama menjadi Jurkamnas Ganjar-Mahfud. Ia merasa program yang telah disusun tak mendapat sambutan positif.
“Ketika kita mengajukan kegiatan, tidak ada sambutan yang positif. Benar, bisa ditanya satu-satu. Mungkin itu hati nurani mereka pasti mengatakan ‘waduh, ternyata apa yang kami inginkan terkait dengan komitmen kepemudaan itu tidak bsa dijembatani’, tapi kenapa mereka ga pindah ke sini? Mungkin karena semangat dan mentalnya mungkin tidak seperti kami berdua ini,” imbuhnya.