Pengawasan Korporasi dan Pelibatan Warga Lokal Kunci Cegah Karhutla

Pemerintah bagai jatuh di lubang sama pada kasus karhutla

Jakarta, IDN Times - Perwakilan Gerakan Harmoni Indonesia Natalis Situmorang berpendapat, untuk menghindari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), pemerintah harus konsisten melakukan mengecek ulang perusahaan yang menggunakan lahan konsesi.

"Kementerian yang berhubungan, harus mengecek kembali semua HPH (Hak Pengusahaan Hutan), HTI (Hutan Tanaman Industri), apakah mereka memenuhi standar? Karena ini adalah hal yang selalu terulang," ujar Natalis dalam konferensi pers Update Penanganan Bencana Karhutla dan Kekeringan 2019 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Senin (23/9).

Natalis mengatakan, saling menyalahkan memang bukan langkah yang tepat dalam mengatasi bencana Karhutla yang sedang terjadi sekarang ini. Tetapi, bencana tersebut setidaknya dapat dihindari dengan mengawasi kegiatan di hutan dan lahan yang mudah terbakar.

Baca Juga: KLHK Segel 52 Perusahaan Terduga Penyebab Kebakaran Hutan 

1. Kebakaran hutan dan lahan dominan terjadi akibat faktor kesengajaan manusia

Pengawasan Korporasi dan Pelibatan Warga Lokal Kunci Cegah KarhutlaIDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

Natalis menyebutkan Karhutla yang terjadi dominan disebabkan karena faktor kesengajaan manusia. "Memang ada yang terbakar secara alami, tetapi diibaratkan dari satu sampai 10, sembilan itu terjadi karena faktor kesengajaan," ujar dia.

Natalis menjelaskan, dengan faktor kesengajaan tersebut, seharusnya kementerian atau lembaga yang berwenang melakukan pengawasan dan pengecekan korporasi-korporasi yang ada di wilayah rawan terbakar.

"Ya karena kita semua tahu, korporasi-korporasi yang paling gampang dan murah adalah membakar (hutan dan lahan) gitu kan?" ujar dia.

2. Pemerintah harusnya bisa belajar dari kasus kebakaran hutan dan lahan sebelumnya

Pengawasan Korporasi dan Pelibatan Warga Lokal Kunci Cegah KarhutlaIDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

Natalis berpendapat, bencana Karhutla terjadi bagaikan negara selalu jatuh ke lubang yang sama. "Ini selalu terjadi, seolah-olah kita tidak bisa melakukan apa-apa, jangan selalu jatuh ke lubang yang sama," ujar dia.

Pemerintah, kata dia, harus mengontrol korporasi yang ada di kawasan mudah terbakar. "Cek apakah mereka sudah membuat jalur hijau? Parit? Kita bisa cegah, ada yang bisa kita lakukan," kata dia.

Menurut Natalis, salah satu cara untuk menghindari karhutla adalah belajar dari masyarakat yang hidup di wilayah tersebut. "Kita bisa belajar dari kearifan masyarakat, bagaimana mereka menjaga lahannya," tutur dia.

3. Pemerintah harus melibatkan masyarakat mengelola hutan dan lahan

Pengawasan Korporasi dan Pelibatan Warga Lokal Kunci Cegah KarhutlaIDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

Natalis berpendapat, salah satu cara untuk mencegah terjadinya Karhutla adalah dengan mengikutsertakan masyarakat setempat mengelola lahan dan hutan. "Korporasi kenapa gak kasih masyarakat olah, toh pada saat kebakaran mereka (korporasi) kewalahan, mereka butuh bantuan masyarakat," ujar dia.

Masyarakat dan korporasi yang beroperasi di hutan dan lahan, kata dia, dapat memiliki hubungan yang saling menguntungkan. "Masyarakat dijamin tahu apa yang harus mereka lakukan, mereka pasti menjaga lahan ini," ujar Natalis.

Natalis menambahkan hutan dan lahan yang dikelola masyarakat cenderung aman dari kebakaran. "Karena percaya deh, masyarakat itu punya kearifan tersendiri untuk menyelesaikan persoalan mereka," tutup dia.

Baca Juga: [UPDATE] Penderita ISPA Akibat Karhutla Mencapai 900.000 Orang

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya