Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Bandingkan Jalan Era SBY dan Jokowi, Ini Kata TGB

Ketua Harian Partai Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Ketua Harian Partai Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, mengkritisi pernyataan bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan soal pembangunan jalan di era Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Sebagaimana diketahui, Anies melayangkan kritikan terhadap proyek pembangunan jalan di era Jokowi. Dia juga menyebut pembangunan jalan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih baik ketimbang pemerintahan saat ini.

1. Data yang disampaikan Anies dinilai tak utuh

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla menghadiri Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023) (IDNTimes/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla menghadiri Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023) (IDNTimes/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Menanggapi hal itu, TGB menilai, data yang disampaikan Anies dalam acara Milad ke-21 PKS soal proyek jalan di era Jokowi tersebut, tidak dipaparkan secara utuh.

"Menyimak pidato ini saya punya satu catatan, bahwa Mas Anies tidak menyebut atau melupakan, saya tidak tahu ini disengaja atau tidak, mestinya sebagai capres beliau memaparkan data secara utuh," kata dia dalam keterangannya, dikutip pada Selasa, 23 Mei 2023.

TGB menjelaskan, Anies tidak menyebut pembangunan jalan di desa yang dibuat pemerintahan Jokowi. Bahkan dalam sembilan tahun terakhir kepemimpinan Jokowi, pembangunan jalan di desa mencapai 316 ribu km.

2. Anies diimbau agar adil sampaikan kritikan

Anies Baswedan di Milad PKS, Sabtu (20/5/2023). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Mantan Gubernur NTB dua periode itu lantas menjelaskan, pembangunan jalan di desa sangat berguna mengurangi kesenjangan antara masyarakat di desa dan kota.

Selain itu, dampaknya juga bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia karena pembangunan yang merata. TGB mengatakan, jalan di desa mengurangi biaya logistik karena memperlancar arus barang dan jasa.

Sebagai contoh, petani di desa dapat dengan mudah mengantarkan produk pertaniannnya ke kota-kota.

"Karena itu pembangunan jalan desa memegang peranan yang sangat penting untuk masyarakat desa. Mengurangi ketimpangan antara desa dan kota," tutur dia.

Oleh sebabnya, kata TGB, Anies sebagai tokoh yang digadang sebagai bacapres, sehatunya mengritisi secara adil jika dan bisa menyampaikan data yang utuh kepada publik.

"Jadi Mas Anies kalau fair dan apa adanya beliau seharusnya menyebutkan pada masa Presiden Jokowi ada lebih dari 316 ribu km jalan yang dikerjakan, yang tidak terbangun pada masa sebelumnya," ujarnya.

3. Anies kritik pembangunan jalan saat pidato di Puncak Milad ke-21 PKS

Anies Baswedan ketika menghadiri konferensi pers Milad PKS, Sabtu (20/5/2023). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Anies Baswedan ketika menghadiri konferensi pers Milad PKS, Sabtu (20/5/2023). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebelumnya, Anies membandingkan infrastruktur di era pemerintahan Joko "Jokowi" Widodo dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Anies lantas mengkritisi pembangunan jalan di era Jokowi mayoritas berbayar. Sehingga tak bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

Hal tersebut disampaikan Anies saat memberikan pidato kebangsaan di acara perayaan Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Istora Senayan, Jakarta Selatan pada Sabtu, 20 Mei 2023. 

"Berdasarkan data, pemerintahan kali ini berhasil bangun jalan tol terpanjang dibandingkan periode sebelumnya. Sebanyak 63 persen dari jalan tol berbayar di Indonesia, itu dibangun di era pemerintahan sekarang. Sepanjang 1.569 km dari total 2.499 km itu adalah jalan berbayar," kata dia di lokasi.

Anies menjelaskan, capaian pembangunan jalan tol pemerintahan Jokowi yang sudah menjabat selama dua periode, berbanding terbalik dengan capaiannya dalam membangun jalan tidak berbayar.

Padahal, kata Anies, jalan non berbayar punya manfaat yang bisa lebih dirasakan oleh masyarakat, mengingat biasa dilalui untuk menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut-sudut desa ke perkotaan, membawa produk-produk pertanian, perkebunan, dan perikanan dari sentra-sentra produksi ke pasar di daerah hingga nasional.

"Sedangkan jalan yang tak berbayar yang digunakan oleh semua secara gratis, yang hubungkan mobilitas penduduk dari desa ke perkotaan, yang bawa produk pertanian, perkebunan, dan perikanan, dari sentra tempat dihasilkan ke pasar hanya terbangun 19 ribu km di pemerintahan ini," ujar dia.

Sementara, Anies membandingkan di zaman SBY, di mana jalan tak berbayar yang dibangun adalah sepanjang 144 ribu atau 7,5 kali lipat dari pemerintahan saat ini.

"Jika dibandingkan dengan jalan nasional, di pemerintahan ini membangun sepanjang 590 km, di sepuluh tahunnya sebelumnya, 11.800 km. 20 kali lipat. Kita belum bicara mutu, standar, dan lain-lain. Kita bicara panjang jalannya," imbuh dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yosafat Diva Bayu Wisesa
EditorYosafat Diva Bayu Wisesa
Follow Us