Arab Saudi Disebut Akan Umumkan Penyelenggaraan Haji 2022

Jakarta, IDN Times - Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah, Eko Hartono, mengatakan pemerintah Arab Saudi bakal mengumumkan ketentuan penyelenggaraan haji 2022. Dia mengatakan, pengumuman akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Iya, insyaAllah segera diumumkan resmi, mungkin dalam 1-2 hari ini," ujar Eko kepada IDN Times, Minggu (20/3/2022).
1. Tak akan gelar kuota penuh

Eko mengaku belum mengetahui secara pasti kapan pengumuman akan dilakukan. Namun, berdasarkan informasi yang beredar, penyelenggaraan haji tahun 2022 tidak akan menggunakan kuota penuh.
"Informasinya berkisar antara 30-60 persen, juga mempertimbangkan persiapan-persiapan yang harus dilakukan dalam waktu singkat," ucapnya.
2. Menag segera berangkat ke Saudi bahas kuota haji

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan akan berangkat ke Arab Saudi untuk membahas penyelenggaraan ibadah haji 2022. Yaqut mengaku akan mencoba melobi Arab Saudi terkait kuota jemaah haji dari Indonesia.
Hal itu disampaikan Yaqut saat menerima audiensi Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Essam bin Abed At-Taqafi, di Jakarta, Kamis (10/3/2022).
"Kami tengah mempelajari dan akan bertemu dengan Menteri Haji Saudi untuk membahas negara-negara yang tidak memanfaatkan kuota hajinya agar dapat digunakan oleh Indonesia," ujar Yaqut dalam keterangannya, Jumat (11/3/2022).
Meski demikian, tak disebutkan kapan Menag akan berangkat ke Saudi.
3. Kemenag sebut ongkos haji lebih murah asal pandemik COVID-19 membaik

Kemenag mengatakan ongkos haji 2022 bisa jauh lebih murah untuk jemaah Indonesia asalkan situasi pandemik COVID-19 membaik. Sebelumnya, Kemenag mengusulkan anggaran biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) tahun ini sebesar Rp45 juta, atau naik Rp10 juta.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, mengatakan usulan Bipih 2022 bisa saja di bawah Rp45 juta. Namun hal itu bisa tercapai jika situasi pandemik COVID-19 membaik, baik situasi di dalam maupun COVID-19 secara global.
“Mudah-mudahan situasinya membaik dan harga (Bipih) bisa jauh lebih murah. Makanya kita menunggu situasi clear dulu,” kata Hilman saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).
Hilman menjelaskan Bipih 2022 membengkak hingga Rp45 juta, karena jemaah harus membayar biaya lebih untuk menunjang protokol kesehatan. Perlu diketahui, Bipih 2022 jauh lebih besar dibandingkan 2019 yakni Rp35,2 juta.
Usulan Bipih 2022 itu meliputi biaya penerbangan, biaya hidup di Makkah dan Madinah, serta biaya penunjang protokol kesehatan berupa pemeriksaan swab tes PCR dan karantina.
“Ada yang mengalami kenaikan itu terkait dengan konsumsi saat karantina, serta transportasi, layanan tenda dan AC di Arafah, dan biaya untuk protokol kesehatan yang cukup besar,” ucap Hilman.