Awal 2023 Wilayah Pantura Terendam Banjir, Ratusan Jiwa Mengungsi

Jakarta, IDN Times - Sejumlah wilayah di Pantai Utara Jawa (Pantura) di Jawa Tengah dilanda banjir, saat malam pergantian tahun baru 2023.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Bergas C. Penanggungan, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat (30/12/2022) membuat sejumlah wilayah terendam banjir.
Daerah yang terendam banjir antara lain Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan.
"Bahkan banjir di Kota Semarang juga menyebabkan Stasiun Besar Tawang terendam, sehingga mengakibatkan adanya kendala pada perjalanan kereta api," ujarnya dalam siaran tertulis, Minggu (1/1/2023).
1. Banjir di Pekalongan rendam enam desa

Bergas menjelaskan berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Provinsi Jawa Tengah, banjir di Kabupaten Tegal terjadi di Dukuh Kasemen RW 08 dan RW 09 Desa Sukareja. Rumah yang terdampak banjir ada 50 unit yang ditinggali 300 jiwa. Tinggi Muka Air (TMA) banjir tersebut antara 50 sampai 75 sentimeter.
Sementara, banjir di Kabupaten Pekalongan merendam 6 desa di Kecamatan Tirto, 6 desa di Kecamatan Siwalan, 2 desa di Kecamatan Buaran dan 2 desa di Kecamatan Wonokerto. Kemudian di Kota Pekalongan, banjir merendam 6 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, 4 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Barat dan 4 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Timur.
"Akibat banjir tersebut, ada 279 jiwa mengungsi di beberapa titik di Kota Pekalongan yang meliputi 186 jiwa di Aula Kelurahan Kecamatan Barat, 50 jiwa di TPW Al Hikmah Tirto, 5 jiwa di Masjid Al-Ikhlas Tirto, 11 jiwa di Aula Kecamatan Timur, 10 jiwa di Arrobitoh Klego, 6 jiwa di SD Klego, 5 jiwa di Musala Al-Ikhlas Poncol dan 6 jiwa di Musala Bani Ilyas," kata Bergas.
2. Banjir di Kendal berdampak pada tujuh desa

Selanjutnya, banjir di Kabupaten Kendal merendam 7 desa di Kecamatan Kendal, 5 desa di Kecamatan Brangsong, 7 desa di Kecamatan Kaliwungu, 6 desa di Kecamatan Patebon, 3 desa di Kecamatan Pegandon, 3 desa di Kecamatan Cepiring, 2 desa di Kecamatan Rowosari, 1 desa di Kecamatan Weleri dan 1 desa di Kecamatan Kaliwungu Selatan.
"Sebanyak 281 jiwa terpaksa mengungsi akibat terdampak banjir tersebut, dengan rincian 14 jiwa mengungsi di Masjid Baitul Muttaqin dan 12 jiwa di MTS NU Al Hidayah di Desa Kebonadem, 100 jiwa di Masjid Jami Baitussyukur di Desa Kumpulrejo, 55 jiwa di Musala Baitul Mu’minin Desa Brangsong dan sisanya di rumah tetangga masing-masing," ujar Bergas.
3. Banjir di Semarang dan Demak

Sementara banjir di Kota Semarang merendam beberapa titik di Kecamatan Tugu, Kecamatan Genuk, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Semarang Timur.
Kemudian banjir di Kabupaten Demak meliputi Kelurahan Betokan di Kecamatan Demak, Desa Kalisari, Desa Banjarsari dan Desa Sidorejo di Kecamatan Sayung, Desa Batu di Kecamatan Karangtengah, Desa Wonoagung dan Desa Wonowoso di Kecamatan Karangawen, Desa Sumberejo di Kecamatan Bonang, Desa Wonorejo, Desa Cangkring dan Desa Cangkring Rembang di Kecamatan Karanganyar. Selain curah hujan tinggi, banjir di Sayung juga dipicu gelombang tinggi air laut.
4. Cuaca ekstrem masih membayangi

Bergas menambahkan sampai saat ini belum ada laporan adanya korban jiwa. Seluruh BPBD di wilayah terkait terus melakukan asesmen, berkoordinasi dengan instansi terkait, melakukan upaya pemenuhan hak dasar bagi warga terdampak, evakuasi dan penyelamatan serta upaya penanganan darurat lainnya.
"Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Tengah hingga esok hari, sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," imbuh Bergas.