Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Basarnas Evakuasi Pendaki Asal Brasil, Ini Profil dan Prestasinya!

WhatsApp Image 2025-06-25 at 16.22.16.jpeg
Evakuasi pendaki yang meninggal dunia di Gunung Muria Kudus. (Dok. Basarnas)
Intinya sih...
  • Basarnas didirikan pada tahun 1972, mulai dari BASARNAS hingga menjadi LPNK
  • Tim SAR Indonesia masuk 4 besar di Asia Pasifik dan terlibat dalam penanganan kecelakaan pesawat terkenal

Jakarta, IDN Times – Seorang pendaki asal Brasil berinisial JDSP (27) dievakuasi oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) pada Rabu (25/6/2025), setelah terperosok ke jurang sedalam 600 meter di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam keadaan meninggal dunia. 

Basarnas menjadi perbincangan dan viral di media sosial atas upaya mereka mengevakuasi korban. Sejumlah komentar pro dan kontra terhadap kinerja Basarnas berdatangan baik dari dalam maupun luar negeri, khususnya warganet Brasil.

Dikutip dari ANTARA, dalam peristiwa itu Tim SAR gabungan melakukan proses evakuasi dengan menggunakan teknik rescue, secara bertahap menuju anchor point. Setelah berhasil di evakuasi, korban dibawa menuju posko Sembalun, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB menggunakan helikopter medis.

Peristiwa ini kembali menarik perhatian publik terhadap peran Basarnas dalam menangani situasi darurat di berbagai wilayah Indonesia. Untuk mengenal lebih jauh, berikut profil dan sederet prestasi yang pernah dicapai Basarnas!


1. Berdiri sejak tahun 1972, berawal dari BASARI

Tim Basarnas Gabungan melakukan pencarian korban (Foto: Basarnas Padang)
Tim Basarnas Gabungan melakukan pencarian korban (Foto: Basarnas Padang)

Mengutip dari laman resmi Basarnas, lembaga ini didirikan pada 28 Februari 1972 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 1972 tanggal 28 Februari 1972 tentang pembentukan Badan SAR Indonesia (BASARI). Adapun susunan organisasi BASARI saat itu mencakup unsur pimpinan, Pusat SAR Nasional (Pusarnas), pusat-pusat koordinasi rescue (PKR), sub-sub koordinasi rescue (SKR), serta unsur-unsur SAR. 

Unit dari Basari yang bertugas sebagai pelaksana operasional kegiatan SAR di Indonesia adalah Pusarnas. Pada tahun 1979, melalui Keputusan Presiden Nomor 47 tahun 1979, Pusarnas yang semula berada di bawah Basari, dimasukan ke dalam struktur organisasi Departemen Perhubungan dan bergantinama menjadi Badan SAR Nasional (BASARNAS). 

Seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap layanan SAR, kemajuan perkembangan IPTEK, dan adanya perubahan situasi dan kondisi di Indonesia, organisasi SAR pun terus melakukan penyesuaian dari waktu ke waktu. Pada tahun 2007, kelembagaan dan organisasi Basarnas berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. 

Baru pada tahun 2009, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2009, sebutan LPND berubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) sehingga Basarnas pun berubah menjadi LPNK. 


2. Masuk 4 besar Tim SAR terbaik di Asia Pasifik

IDN Times/Basarnas Yogyakarta
IDN Times/Basarnas Yogyakarta

Kantor International Civil Aviation Organization (ICAO) Regional Asia Pasifik merilis hasil pencatatan Status Search and Rescue (SAR Status) tahun 2022 yang menempatkan Tim SAR Indonesia dalam jajaran empat besar di kawasan Asia Pasifik, bersama Singapura, Amerika Serikat, dan Australia. 

Prestasi Tim SAR Indonesia mulai menanjak sejak keterlibatannya dalam penanganan kecelakaan pesawat Airasia QZ-8501 yang jatuh di perairan Laut Jawa dekat Pangkalan Bun pada 28 Desember 2014. 

Disusul kemudian dengan upaya evakuasi dalam insiden jatuhnya Lion AIr JT-610 di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018, dan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Tangerang pada 9 Januari 2021. 

Selain itu, penanganan berbagai kecelakaan pesawat di wilayah Papua dan daerah lainnya turut menambah pencapaian Tim SAR yang berada di bawah koordinasi Basarnas. 


3. Raih penghargaan manajemen ASN dari BKN

ilustrasi Basarnas (IDN Times/Rehia Sebayang)
ilustrasi Basarnas (IDN Times/Rehia Sebayang)

Pada tahun 2023, Badan Kepegawaian Nasional (BKN) menyelenggarakan BKN Awards sebagai bentuk apresiasi terhadap instansi pemerintah yang menunjukkan kinerja unggul dalam pengelolaan kepegawaian dan pelayanan.

Dalam ajang tersebut, Basarnas berhasil meraih dua penghargaan, yakni dalam kategori Perencanaan Kebutuhan dan Mutasi Kepegawaian, serta kategori utama penerapan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NPSK) Manajemen ASN terbaik. 


4. Penghargaan sistem merit "sangat baik"

Petugas Basarnas Makassar mengevakuasi warga terdampak banjir di sejumlah titik di Kota Makassar dan Kabupaten Maros, sejak Selasa (11/2/2025). (Dok. Istimewa)
Petugas Basarnas Makassar mengevakuasi warga terdampak banjir di sejumlah titik di Kota Makassar dan Kabupaten Maros, sejak Selasa (11/2/2025). (Dok. Istimewa)

Selanjutnya, pada Anugerah Meritokrasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) 2023, Basarnas juga berhasil meraih penghargaan dalam kategori sistem merit dengan predikat “sangat baik."

Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan ditetapkan sebagai arah kebijakan strategis nasional.

Salah satu indikator pencapaiannya adalah persentase instansi pemerintah yang mempunyai indeks sistem merit dalam kategori “baik” dan “sangat baik."  


Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us