Bikin Macet Jakarta, Pramono Minta Galian di Jalan Ditertibkan

- Perintah Gubernur DKI agar galian di jalan ditertibkan
- Pramono meminta bedeng proyek yang tidak aktif segera dibuka
- Pramono puas dengan penerapan AI untuk atur lalu lintas, tapi minta penambahan ITCS
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyoroti pekerjaan lapangan seperti penggalian kabel dan proyek sumber daya air yang menjadi salah satu sumber kemacetan di Jakarta.
Pramono menginstruksikan agar galian-galian tersebut ditertibkan, sehingga tertata dengan baik.
"Seperti kemarin, pekerjaan di Sumber Daya Air, penggalian kabel, dan sebagainya, kemudian yang sempat diviralkan, orang nggak ada yang kerja dan sebagainya, kemudian diviralkan. Itu saya minta untuk ditertibkan," tegas Pramono di Gedung Dinas Teknis Abdul Muis, Dishub DKI Jakarta, Rabu (11/6/2025).
1. Bedeng galian yang tidak aktif agar dibuka

Ia juga meminta agar penyekat atau bedeng proyek yang tidak aktif segera dibuka agar tidak memperparah kemacetan.
"Kita mengkoordinasikan dengan kementerian terkait untuk supaya pekerjaan-pekerjaan yang seperti itu, kalau kemudian belum dilanjutkan seyogianya, bedeng ataupun penyekatnya itu ya dibuka. Supaya tidak menimbulkan kemacetan," ucapnya
2. Pramono puas penerapan Ai untuk atur lalu lintas

Meski demikan, Pramono mengaku puas terhadap implementasi sistem ITCS yang telah mengadopsi teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam mengatur lalu lintas Jakarta dalam mengurai kemacetan.
"Secara singkat, saya mendapatkan jawaban yang memuaskan. Sebenarnya sistemnya sudah cukup baik, hanya memang masih kurang," ujar Pramono.
3. Minta penambahan ITCS

Ia menyebut jumlah persimpangan yang telah dilengkapi sistem ITCS saat ini masih minim. Dari 321 persimpangan yang ada di Jakarta, baru 65 persimpangan yang dilengkapi sistem ini.
Karena itu, Pramono menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta agar secara bertahap merencanakan pemasangan ITCS untuk memenuhi kebutuhan pengaturan lalu lintas di Jakarta
"Maka saya minta Pak Kepala Dinas (Perhubungan) secara bertahap kita planningkan untuk memenuhi kebutuhan itu karena dengan hanya baru 65 aja, secara signifikan sudah bisa dirasakan publik," ucapnya