Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPH Migas Terbitkan 542 Ribu Surkom, Penyaluran BBM Subsidi Lebih Mudah

WhatsApp Image 2025-10-23 at 11.25.08 AM.jpeg
Petani mengisi Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Tertentu solar untuk mesin bajak di Cirebon, Jawa Barat, medio 2025 lalu. Petani merupakan salah satu Konsumen Pengguna yang dapat membeli BBM subsdi dan kompensasi menggunakan Surat Rekomendasi (Dok. ESDM)
Intinya sih...
  • Program Surkom memberi dampak nyata bagi sektor penerima manfaat, seperti nelayan dan usaha mikro.
  • Pengurusan Surkom kini semakin mudah dilakukan, membantu aktivitas melaut para nelayan bergantung pada kondisi cuaca.
  • Surkom merupakan bentuk sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan usaha penugasan dalam mendukung sektor produktif masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan bahwa peningkatan kewaspadaan dan deteksi dini di wilayah Jakarta dan sekitar haruslah optimal. Hal ini krusial mengingat Jakarta memiliki posisi strategis sebagai barometer nasional stabilitas keamanan negara.

"Jakarta sebagai kota metropolitan dan barometer bagi daerah-daerah lain. Oleh karena itu, kewaspadaan dan deteksi dini harus lebih dari daerah lainnya karena ketika terjadi aksi di Jakarta akan berdampak luas ke seluruh Indonesia," ujar Direktur Pembinaan Kemampuan Brigjen Pol. Wawan Ridwan, SIK., SH, MH, dalam Kegiatan Pelatihan Tiga Pilar dalam Rangka Antisipasi Potensi Radikal Terorisme yang berlangsung 3 hari sejak 21 Oktober di Jakarta.

1. Memberi dampak nyata

ilustrasi BBM (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi BBM (IDN Times/Aditya Pratama)

Program ini dirancang agar setiap liter BBM subsidi digunakan sesuai peruntukannya dan menjangkau masyarakat yang benar-benar berhak. Sektor penerima manfaat Surkom meliputi usaha mikro, perikanan, pertanian, transportasi, dan pelayanan publik yang menjadi penopang ekonomi rakyat.

Bagi nelayan, kebijakan ini memberi dampak nyata. Pisor Ansori (40), nelayan asal Pandeglang, Banten, mengatakan Surkom sangat membantu dirinya dalam memperoleh solar subsidi. “Surat rekomendasi itu bukan lagi bermanfaat untuk kami, bahkan itu menolong,” ujarnya.

Ia menuturkan, dalam sebulan dirinya bisa melaut antara 20 hingga 22 hari jika cuaca mendukung. Namun, saat cuaca buruk, ia dan rekan-rekannya memilih tidak melaut demi keselamatan. Ia menilai kebijakan Surkom membuat penyaluran solar subsidi lebih tertib.

“Nelayan di sini (Pandeglang) ini benar-benar mengikuti aturan, perintah yang ada dari Pertamina bagaimana caranya kita mendapatkan solar subsidi itu tepat pada tempatnya,” katanya.

2. Pengurusan Surkom kini semakin mudah

ilustrasi BBM Pertamina (dok. Pertamina)
ilustrasi BBM Pertamina (dok. Pertamina)

Senada dengan itu, Sofyan (48), Ketua Rukun Nelayan Samadikun di Kota Cirebon, Jawa Barat, mengatakan pengurusan Surkom kini semakin mudah dilakukan.

“Alhamdulillah bagi saya selaku nelayan dengan adanya (Surat) Rekomendasi sangat bermanfaat dan bikinnya juga enggak susah, gampang,” ujarnya.

Ia menambahkan, aktivitas melaut para nelayan di Cirebon bergantung pada kondisi cuaca. “Kalau lagi dapat (cuaca bagus) full (melaut) tidak ada berhentinya, mumpung ada,” katanya yang setiap hari mencari udang di perairan sekitar Cirebon.

3. Bentuk sinergi

ilustrasi BBM (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi BBM (IDN Times/Aditya Pratama)

BPH Migas menjelaskan, Surkom merupakan bagian dari mekanisme pengawasan pemerintah untuk memastikan subsidi energi digunakan secara tepat sasaran, tepat volume, dan tepat guna. Kebijakan ini juga menjadi bentuk sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan usaha penugasan dalam mendukung sektor produktif masyarakat.

Melalui penerapan Surkom, pemerintah berharap penyaluran BBM subsidi dan kompensasi semakin transparan, efisien, dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us

Latest in News

See More

Rano Karno: TBC lebih Parah dari COVID-19, Tapi Ada Obatnya

23 Okt 2025, 16:57 WIBNews