Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Data BMKG: Curah Hujan di Aceh Tertinggi Dalam 6 Tahun Terakhir

Potret udara Pesantren Darul Mukhlisin, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Sabtu (6/12/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)
Potret udara Pesantren Darul Mukhlisin, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang, Sabtu (6/12/2025) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Jakarta, IDN Times - Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap salah satu banjir hebat di tiga provinsi di Sumatra lantaran curah hujan yang turun pada periode 25-27 November 2025 tergolong sangat tinggi. Bahkan, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan itu tertinggi selama enam tahun terakhir terutama di Provinsi Aceh.

"Untuk siklon Senyar di Aceh, ini adalah catatan intensitas curah hujan paling tinggi yang direkam oleh BMKG dalam enam tahun terakhir. Inilah salah satu faktor pemicu kenapa kita melihat dampaknya cukup signifikan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, ketika memberikan keterangan pers dan dikutip dari YouTube BNPB.

Curah hujan yang turun di Aceh di pengujung November 2025 mencapai 411 milimeter per harinya. Sedangkan, curah hujan di Sumatra Utara pada 27 November 2025 mencapai 390 milimiter per hari. Curah hujan di Sumatra Barat pada 25 November 2025 mencapai 261 milimeter per hari.

Sedangkan, berdasarkan data dari BMKG, bila curah hujan yang turun intensitasnya lebih dari 150 milimeter per hari, maka tergolong hujan ekstrem. Itu menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan lebih dari 52 kabupaten atau kota di tiga provinsi Sumatra dihantam banjir.

1. Catatan hujan ekstrem yang turun di Indonesia dalam enam tahun terakhir

BNPB, Banjir Sumatra
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari ketika membuka data soal curah hujan di Aceh. (Tangkapan layar YouTube BNPB)

Berikut daftar hujan dengan curah tinggi berdasarkan catatan BMKG dalam enam tahun terakhir:

  • Jakarta, 1 Januari 2020 (377 mm/hari)
  • Jakarta, 19 Februari 2021 (226 mm/hari)
  • Nusa Tenggara Timur, 4 April 2021 (306 mm/hari)
  • Jakarta, 3 Maret 2025 (232 mm/hari)
  • Bali, 10 September 2025 (386 mm/hari)
  • Sumatra Barat, 25 November 2025 (261 mm/hari)
  • Aceh, 26 November 2025 (411 mm/hari)
  • Sumatra Utara, 27 November 2025 (390 mm/hari)

2. Jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 1.135 jiwa

-
Para relawan berbagi makanan dengan masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (9/12/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)

Dalam forum itu, BNPB turut memperbarui jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor. Per Jumat (26/12/2025), jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 1.137 jiwa.

"Update per hari ini, kemarin 1.135 korban meninggal dunia. Ada penambahan di Aceh dan Sumbar, sehingga total korban meninggal per hari ini, Jumat 26 Desember 2025, itu menjadi 1.137 jiwa," ujar Adul.

Dia mengatakan jumlah korban meninggal dunia berpotensi terus bertambah karena masih ada 163 orang yang dilaporkan hilang. Abdul memastikan proses pencarian korban masih dilakukan oleh Basarnas dan BNPB. Sedangkan, 457.255 jiwa masih tinggal di tempat pengungsian.

3. Sebanyak 24 kabupaten atau kota yang telah menetapkan status transisi darurat

DJI_0378-69.jpg
Potret udara kondisi Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Selasa (9/12/2025). Kuala Simpang menjadi salah satu daerah terparah terdampak banjir bandang pada Rabu (26/11/2025) lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Abdul menyatakan ada 24 kabupaten atau kota yang telah bergeser ke transisi darurat. Dari ke-24 kabupaten atau kota yang sudah mulai melakukan transisi, terbanyak ada di wilayah Sumatra Utara yakni 10 kabupaten atau kota.

Dia mengatakan ketika masih menetapkan status tanggap darurat, maka pemda akan fokus kepada lima aktivitas yakni pencarian dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan logistik dasar, pembukaan akses jalan, pemulihan sektor komunikasi serta pemulihan sektor energi. Bedanya, proses itu tetap berjalan sambil dilakukan pembangunan hunian sementara.

"Jadi, untuk huntara dan hunian tetap sudah mulai dibangun. Selain itu sudah mulai ditentukan siapa saja yang menerima huntara dan huntap," kata Abdul.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in News

See More

Harvey Moeis dan Johnny Plate Dapat Remisi Natal, Hukuman Berkurang 1 Bulan

27 Des 2025, 14:37 WIBNews