Bumil di Sumba Rasakan Manfaat MBG: Semoga Program Bisa Terus Jalan

Jakarta, IDN Times — Bagi Vincencia Toma, warga Desa Radamata, Kecamatan Kota Tambulaka, kehadiran program Makan Bergizi Gratis (MBG) membawa perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pengalaman ibu hamil ini setelah 9 hari terakhir menjadi bagian dari MBG

Ibu hamil dari seorang anak berusia empat tahun ini mengaku merasakan langsung manfaat MBG sejak program tersebut dijalankan di wilayahnya dan sang anak pun ikut menyantap makanan itu.
“Dulu sarapannya seadanya saja. Sekarang, sejak ada makanan dari MBG, anak saya makannya selalu habis,” ujar Vincencia saat ditemui di Posyandu setempat pekan ini.
Ia telah menerima makanan gratis selama sembilan hari terakhir sebagai bagian dari sasaran program MBG. Dalam pengalamannya, menu yang disajikan terasa lezat dan membantu menambah nutrisi anaknya. “Memang dari makanannya enak. Hanya saja sayurnya kadang agak kering jadi anak sedikit susah makannya. Tapi secara keseluruhan sangat membantu,” katanya.
2. Keberadaan dapur MBG di desa menjadi bentuk perhatian nyata pemerintah

Lebih dari sekadar soal rasa, program MBG menurut Vincencia juga berdampak pada pola konsumsi keluarga. Jika sebelumnya ia harus memasak sendiri dan membagi stok makanan untuk pagi dan sore, kini ia merasa terbantu.
“Bisa disiasati, pagi dapat dari MBG, jadi stok untuk makan sore bisa aman,” ujarnya.
Vincencia saat ini tengah mengandung sembilan bulan. Ia menjadi satu dari ratusan ibu hamil dan menyusui yang mendapat manfaat langsung dari dapur pelayanan gizi MBG. Keberadaan dapur MBG di desanya menurutnya juga menjadi bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap ibu dan anak di desa.
“Dulu tidak pernah ada makanan gratis seperti ini. Sekarang anak-anak bisa makan dengan lauk yang cukup,” ungkapnya.
3. Ibu hamil ini berharap program MBG bisa terus berjalan dalam jangka panjang

Vincencia berharap program ini bisa terus berjalan dalam jangka panjang, bukan hanya sementara. “Harapannya sih semoga program ini bisa berjalan terus seperti itu,” ucapnya.
Program MBG di Sumba Barat Daya dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tambolaka yang melayani sekolah-sekolah dan posyandu, termasuk bagi ibu hamil, menyusui, dan balita. Dengan bahan makanan lokal dan gizi yang terukur, program ini diharapkan menjadi solusi konkret untuk memperbaiki gizi masyarakat desa serta menekan angka stunting di daerah. (WEB)
*Artikel ini merupakan kerja sama IDN Times dengan Tim Komunikasi Prabowo.