Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cak Imin: Banyak Orang Tak Sadar Kecanduan Judol

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, meyakini komunitas memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental masyarakat. 

Hal ini termasuk langkah mitigasi dalam penanganan bencana sosial judi online yang tengah dihadapi masyarakat.

"Banyak orang tidak sadar sudah kecanduan. Ini perlu peran masyarakat untuk saling mengingatkan dan memberi dukungan agar anggota keluarga atau teman yang terjerat dapat segera diintervensi dan mendapat bantuan," ujar Cak Imin setelah audiensi dengan jajaran Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Jumat (22/11/2024).

1. Pecandu judi bisa berakhir bunuh diri

ilustrasi pertolongan (Unsplash.com)

Situasi diperparah ketika seorang pecandu judi online berusaha menutup kekalahan lewat pinjaman online hingga hutang terus menumpuk. 

"Selain merusak siklus kesejahteraan sosial, tidak jarang yang berakhir dengan depresi dan bunuh diri," katanya.

 

2. Mental korban kecanduan judi online semakin hancur

Konferensi pers sejumlah menteri terkait judi online di Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Menurut Cak Imin, mental korban kecanduan judi online semakin hancur jika tidak segera diintervensi. Semakin lama, masalahnya semakin sulit diselesaikan, hubungan dengan sekitar merenggang, hutang semakin besar, bahkan bisa berakhir dengan depresi dan bunuh diri.

"Akses kesehatan mental berbasis komunitas jadi salah satu komponen yang perlu kita perkuat. Semakin banyak edukasi dan kemudahan akses layanan bantuan, maka masyarakat juga semakin berdaya melawan judi online yang telah jadi bencana sosial ini," imbuhnya Cak Imin.

3. Kecanduan berujung depresi

ilustrasi teman (pexels.com/Yan Krukau)

Sementara, Dirut RS Marzoeki Mahdi Nova Riyanti Yusuf, menjelaskan masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan cukup edukasi terkait kecanduan dapat berujung depresi. Padahal, masalah mental yang dialami sangat mungkin ditangani sebelum terlambat.

"Hal itu tergambar dari data Survei Kesehatan Nasional 2023. Dari total sekitar 2,9 juta orang berusia 15 tahun ke atas yang memiliki gejala depresi, hanya sekitar 12,7 persen yang rutin berobat," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
Dini Suciatiningrum
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us