Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cari Besi Tua, Warga Blitar Temukan Bom Mortir di Sungai Brantas

Bom mortir zaman penjajajhan ditemukan di bawah jembatan kereta api di Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Tulungagung, IDN Times - Sebuah bom mortir yang diduga berasal dari peninggalan zaman penjajahan ditemukan di aliran Sungai Brantas, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung. Benda tersebut ditemukan oleh seorang warga yang sedang mencari besi tua di sungai.

Polisi yang menerima laporan tersebut langsung menghubungi tim Jihandak Brimob. Mereka mengevakuasi benda tersebut dan mengamankanya ke Mako Brimob di Kediri.

1. Ditemukan warga saat cari besi tua

Bom mortir zaman penjajahan ditemukan di bawah jembatan kereta api di Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Kapolsek Rejotangan Iptu Hery Poerwanto menuturkan, temuan ini berawal saat Bluri (40), warga Srengat, Kabupaten Blitar sedang mencari besi bekas di Sungai Brantas pada Senin sore (27/7/2020). Tepat di bawah jembatan kereta api, Bluri menyelam di kedalaman sekitar 2,5 meter dan menemukan benda mencurigakan. Dia kemudian langsung menarik benda tersebut dari dalam air dan membawanya ke tepi sungai.

"Ternyata saat sudah di tepi sungai, benda tersebut merupakan bom mortir," tutur Hery, Selasa (28/7/2020).

2. Mortir panjang 1 meter dengan diameter 70 cm

Bom mortir zaman penjajahan ditemukan di bawah jembatan kereta api di Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Temuan ini langsung dilaporkan ke polisi. Mereka kemudian mendatangi lokasi dan langsung memasang garis polisi. Mortir dengan ukuran panjang 1 meter dan diameter sekitar 70 sentimeter ini diduga masih aktif. Polisi kemudian menghubungi tim Jihandak Brimob Kediri untuk dilakukan proses evakuasi.

"Kami tidak mau mengambil risiko karena mortir diduga masih aktif," imbuhnya.

3. Diamankan tim Jihandak Brimob Kediri

Bom mortir zaman penjajahan ditemukan di bawah jembatan kereta api di Tulungagung, IDN Times/ istimewa

Sementara itu, anggota tim Jihandak Brimob Kediri, Ipda Abdul Roiz menjelaskan, mortir tersebut masih aktif meski pemicunya hilang. Bom ini diduga gagal meledak setelah dijatuhkan dari pesawat pada masa penjajahan. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, mortir tersebut diamankan di Mako Brimob Kediri.

"Beratnya mencapai 1 kuintal dan untuk pengamanan kami bawa ke Kediri," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dida Tenola
EditorDida Tenola
Follow Us