Cerita Pilu Ayah Brigadir J Saat di Persidangan: Tuhan Kirim Pengacara

Jakarta, IDN Times - Ayah Brigadir J atau Nofriansyah Hutabarat, Samuel Hutabarat, mengaku tidak tahu apa yang harus ia lalukan, saat putranya tewas dalam insiden berdarah di rumah dinas Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
Dengan informasi awal bahwa kasus ini disebut sebagai peristiwa tembak menembak, Samuel tidak berpikir untuk memperpanjang kasus ini ke ranah hukum.
"Banyak orang bertanya, Pak Hutabarat, apakah tidak ingin mengusut tuntas kasus ini? Ini kan luka-lukanya ini tidak benar. Memang benar, tetapi bagaimana? kemampuan saya terbatas," kata dia di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Saat melihat jenazah sang putra, Samuel bahkan tidak yakin Brigadir J tewas karena ditembak.
"Disiksa ini luka-luka ditemukan, tetapi saya mau lari ke mana? Saya mau memohon ke mana? Anak saya sudah begini," kata dia.
Ketika ditanya jaksa bagaimana akhirnya dia bisa menempuh jalur hukum melalui Kamaruddin Simanjuntak, Samuel
"Sesudah penguburan, memang ada seorang wartawan menanyakan masalah kasus ini. 'Pak Samuel Hutabarat, apa tidak mengutus dan mengusut kasus ini?' Sedetik saya utarakan, 'saya ini pak lihatlah keadaan kami'," ujar Samuel, mengenang peristiwa kematian anaknya.
Samuel bahkan mengaku sudah berumur, bahkan belum bisa membuat rumah bagi anak-anaknya.
"Jadi bagaimana ini pak? Spontan saya bilang 'Dek saya yakin menurut agama saya, kalau Tuhan susah bekerja tidak ada yang mampu untuk menghalangi siapapun dia, apapun dia, apapun pangkatnya. Saya yakin itu!" kata dia.
Namun, kata Samuel, Tuhan mengirimkan pengacara Kamaruddin Simanjuntak sebagai perpanjangan tangan untuk membuka kasus kematian anaknya yang ternyata akibat pembunuhan berencana Ferdy Sambo Cs.
"Tuhan kirim itu Pak Komaruddin Simanjuntak. Itu tidak saya kenal dari awal. Saya lihat itu, Tuhan kirim Pak Kamaruddin, menerima VC. Pertama saya tidak mau menerima itu, saya lihat kemampuan saya. Kebetulan Pak Kamaruddin satu marga dengan istri saya. Itulah yang dikirim Tuhan untuk menolong kami," kata Samuel.
Di dalam doanya, Samuel juga mengatakan tak takut pada siapapun yang akan dihadapi, setinggi apapun pangkatmya.
"Makanya di doa saya itu menjawab Tuhan siapapun dia, apapun pangkatnya, saya tidak takut, Tuhan akan bekerja," ujar Samuel.