Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita TNI Selamatkan Guru dan Warga dari Kerusuhan di Kabupaten Yalimo

Dokumentasi Puspen TNI
Situasi kerusuhan di Kampung Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan pada 16 September 2025. (Dokumentasi Puspen TNI)

Jakarta, IDN Times - TNI ikut membantu mengevakuasi guru dan warga yang bermukim di Kampung Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, akibat kerusuhan Selasa, 16 September 2025. Berdasarkan keterangan dari polisi, pasca-kerusuhan ada 23 orang terluka, termasuk prajurit TNI dan polisi yang terkena panah beracun.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Freddy Ardianzah, mengatakan dalam insiden yang mencekam tersebut, enam prajurit TNI sempat menyelamatkan sejumlah guru dan warga dari kepungan massa.

"Mereka harus menghadapi risiko kena serangan panah beracun, dan lemparan bom molotov. Beberapa orang mengalami luka bakar dan terkena panah," ujar Freddy dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9/2025).

Freddy mengklaim prajurit TNI tidak melakukan tindakan represif dalam menghadapi kerusuhan di Kabupaten Yalimo. Mereka memilih membuka jalur evakuasi hingga seluruh guru dan warga berhasil diamankan.

Sementara, berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Papua, Kombes (Pol) Cahyo Sukarnito, selain korban luka, kerusuhan dua hari lalu juga menyebabkan 30 kios dan rumah dibakar massa.

"Satu bangunan SMA rusak dan 13 unit sepeda motor ikut terbakar dalam kerusuhan tersebut," kata Cahyo, Rabu kemarin.

1. Kepala Distrik Elelim sebut jumlah korban bisa lebih banyak tanpa bantuan TNI

Kerusuhan Kabupaten Yalimo
Situasi kerusuhan di Kampung Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan pada 16 September 2025. (Dokumentasi Puspen TNI)

Pengakuan peran TNI dalam kerusuhan di Kabupaten Yalimo disampaikan Kepala Distrik Elelim, Lukas Kepno. Ia mengatakan jumlah korban bisa lebih banyak andai tidak ada TNI.

"Kami menyaksikan sendiri bagaimana prajurit menjaga kami di tengah situasi yang genting. Mereka tidak membalas serangan dengan kekerasan. Mereka memilih melindungi guru dan warga agar tetap selamat," kata Lukas.

"Ini adalah tindakan yang sangat manusiawi dan patut dihargai," imbuhnya.

Apresiasi serupa juga disampaikan perwakilan guru SD Negeri Elelim, Maria Matuan. Ia mengaku ketakutan saat massa mengepung.

"Saat itu panah-panah berterbangan, kaca jendela pecah karena molotov dan kami tidak tahu harus bagaimana," kata Maria.

Dalam situasi genting itu, ada enam prajurit TNI yang datang untuk melindungi dirinya. Para prajurit TNI itu berdiri di depan pintu, dan berhasil membawa guru serta warga keluar dengan selamat.

"Kami merasa benar-benar dijaga," tutur Maria.

2. Tiga prajurit TNI terluka akibat kerusuhan di Kabupaten Yalimo

Ilustrasi Peta Papua
Ilustrasi Peta Papua. (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara, Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen (Pol) Faizal Ramadhani menyebutkan ada tiga anggota TNI yang terluka akibat kerusuhan di Kabupaten Yalimo. Ketiga prajurit yang mengalami luka berat kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Er Dabi, Yalimo.

"Tim medis langsung memberikan perawatan intensif kepada tiga anggota yang mengalami luka parah, yaitu Sertu Nando Manurung, Sertu Kantum, dan Letda Inf Supardi," ujar Faizal dalam keterangan tertulis, Kamis.

Sementara, tiga prajurit TNI lainnya juga berhasil dievakuasi pada Selasa, 16 September 2025. Proses evakuasi terhadap personel TNI dilakukan mulai pukul 17.26 WIT dengan pengerahan tiga unit kendaraan roda enam, dan tiga unit kendaraan roda empat.

Operasi dipimpin Ipda Abdul Azis dari Satbrimob Polda Papua bersama personel TNI dan Polres Yalimo. Saat proses berlangsung, tim gabungan sempat mendapat serangan massa dari berbagai sisi, namun berhasil dipukul mundur.

3. Kerusuhan dipicu kesalahpahaman antarpelajar SMA

Kerusuhan di Kabupaten Yalimo
Situasi kerusuhan di Kampung Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan pada 16 September 2025. (Dokumentasi Puspen TNI)

Kerusuhan pada Selasa lalu itu dipicu aksi penyerangan massa terkait kesalahpahaman antar-pelajar yang melibatkan sekelompok siswa SMA Negeri 1 Elelim. Bentrokan kemudian meluas hingga menyebabkan sekitar 500 warga mengungsi ke Mapolres Yalimo.

Puluhan bangunan terbakar, di antaranya ruko, kos-kosan, rumah dinas Pemkab Yalimo, kantor dinas, serta fasilitas TNI-Polri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Miris, Uang Korupsi Kredit Usaha Dipakai Umrah 3 Tersangka

18 Sep 2025, 22:48 WIBNews