Ilustrasi survei (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Heru Supriyatno menuturkan, citra positif Jokowi membuat elektabilitas paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tinggi.
Sebab, Prabowo-Gibran jadi paslon yang merepresentasikan keberlanjutan pemerintahan Jokowi.
Kemudian elektabilitas Prabowo-Gibran disusul oleh paslon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan paslon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Hasilnya, IDM menemukan Prabowo-Gibran dipilih 57,1 persen. Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dipilih oleh 25,9 persen. Dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin dipilih 13,4 persen. Sedangkan, sebanyak 3,6 persen menyatakan tidak memilih,” kata Heru dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/1/2024).
Heru menjelaskan, hasil survei tersebut juga menunjukan keinginan publik terhadap presiden dan wakil presiden terpilih dengan kriteria sebanyak 82,4 persen, mengharapkan pemimpin yang memiliki inovasi kebijakan yang akan memperbaiki kualitas hidup banyak orang.
"Selain itu juga responden menginginkan kebijakan inovatif sekaligus konkret mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat," tutur dia.
Sebanyak 83,6 persen menginginkan presiden dan wakil presiden yang harus mengetahui berbagai permasalahan di Indonesia dan global.
"Tanpa wawasan tentang isu-isu tentang berbagai problematika di Indonesia, akan sulit membuat kebijakan yang tepat sasaran," ucap dia.
Adapun survei tersebut digelar pada 16 sampai 28 Januari 2024 lalu, dengan melibatkan 2.500 orang responden yang memiliki hak pilih pada Pemilu 2024, dan berdomisili di 1.250 desa serta kelurahan.
Penarikan sampel survei menggunakan multistage random sampling dan hasil dari survei ini memiliki margin of error kurang lebih 1,92 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.