Dedi Mulyadi Bakal Nyaleg di Pemilu 2024 dari Gerindra

Jakarta, IDN Times - Tanda tanya mengenai langkah politik mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi akhirnya terjawab. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani memastikan Dedi resmi masuk ke dalam parpol yang dipimpin oleh Prabowo Subianto tersebut. Bahkan, namanya langsung diajukan oleh Gerindra sebagai caleg DPR RI.
"Di antara nama-nama calon anggota DPR yang menyatakan bergabung dengan kami, di antaranya adalah Kang Dedi Mulyadi. Beliau baru menyatakan bergabung dengan kami," ungkap Muzani di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat pada Sabtu (13/5/2023).
"Insya Allah Beliau nyaleg. Tapi, dapilnya belum saya cek, nanti akan saya sampaikan," tutur dia lagi.
Saat ini pengunduran Dedi Mulyadi tengah menjadi sorotan. Sebab, surat pengunduran dirinya sebagai anggota Komisi IV DPR dan kader Golkar viral di media sosial. Sementara, Golkar belum memberikan informasi penyebab Dedi hengkang dari partai berlambang pohon beringin hijau itu.
Apakah kepindahan Dedi lantaran masuknya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ke Partai Golkar?
1. DPD Golkar Jawa Barat bantah Dedi Mulyadi ada kaitannya dengan Ridwan Kamil

Sementara, klarifikasi disampaikan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan. Ia membantah Dedi mundur karena sosok Ridwan Kamil. Menurut Ace, pria yang akrab disapa Kang Emil memilih masuk Golkar lantaran tertarik dengan partai dan sistem kaderisasinya.
"Saya kira tidak juga (penyebab Dedi mundur karena Ridwan Kamil). Karena salah satu alasan Pak Ridwan Kamil masuk Partai Golkar karena tertarik dengan partai hingga sistem kaderisasi," kata Ace di kantor KPU Jawa Barat pada Jumat (12/5/2023).
Ia menambahkan bahwa keputusan untuk meninggalkan Partai Golkar sepenuhnya menjadi kewenangan Dedi. Surat pengunduran diri yang sudah kadung viral di media sosial itu, kata Ace, ditujukan kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
"Harus saya sampaikan bahwa (pindah ke partai lain) itu kewenangan Dedi Mulyadi kepada DPP Partai Golkar. Maka tentu suratnya ditujukan kepada ketua umum," ujarnya.
2. Airlangga akan tentukan nasib Dedi Mulyadi

Lebih lanjut, kata Ace, lantaran Dedi juga merupakan anggota komisi IV DPR dari Partai Golkar maka nasib Dedi sepenuhnya berada di tangan ketua umum. "Jadi, tentu nanti ditanyakan saja kepada ketua umum. Beliau kan anggota DPR RI. Sebagai anggota DPR RI tentu itu adalah kewenangan ketua umum dan kewenangan DPP Partai Golkar," kata dia.
Ia mengatakan tidak bisa berbicara lebih banyak soal pengunduran diri Dedi karena ia belum memberikan keterangan kepada publik.
3. Dedi Mulyadi enggan komentari alasan pengunduran diri dari Golkar

Sementara, Dedi Mulyadi masih enggan buka suara soal pengunduran dirinya dari Partai Golkar dan anggota DPR RI, meski sudah beredar kabar ia akan maju sebagai bacaleg melalui Partai Gerindra pada Pemilu 2024.
"Nanti saja (mengomentarinya)," kata Dedi dilansir ANTARA, Sabtu (13/5/2023).
"Nanti saja komentarnya," tutur dia lagi.
Ada dua surat pengunduran diri yang ditandatangani Dedi Mulyadi di atas meterai Rp10.000 per 10 Mei 2023 itu. Surat pertama, pengunduran diri dari anggota Partai Golkar. Kedua, surat pengunduran diri berkop Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang isinya pernyataan yang menyatakan mengundurkan diri dari anggota DPR RI.
Namun untuk surat yang berkop KPU belum ditandatangani Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.