Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dianggap Legenda, Macan Dahan Kembali Ditemukan di Kalimantan Tengah

mongabay.co.id

Seekor macan dahan kalimantan (neofelis diardi) ditemukan di dekat hutan rehabilitasi orangutan di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (25/4/2018).

Macan dahan berjenis kelamin jantan itu kemudian ditangkap dan dipindahkan ke tepi Sungai Buluh Kecil di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Kalimantan Tengah, pada Kamis (26/4/2018) siang.

1. Macan dahan tersebut mengincar orangutan yang sedang direhabilitasi

menlhk.go.id

Humas Balai Taman Nasional Tanjung Puting, Efan Ekananda, seperti dilansir BorneoNews.co.id, mengatakan, “Memang sudah beberapa hari terakhir berkali-kali dilaporkan terlihat kelebatan satwa ini di sekitar Hutan Latihan Orangutan Pasir Panjang. Diasumsikan satwa tersebut mengincar salah satu orangutan di hutan latihan."

Keberadaannya di dekat pemukiman penduduk juga akan membahayakan macan dahan tersebut. Oleh karena itu, petugas terkait kemudian segera memutuskan untuk memindahkannya ke lokasi di mana diperkirakan banyak terdapat macan dahan lainnya.

2. Proses pemindahan macan dahan berlangsung lancar

instagram.com/budibaz

Proses pemindahan berlangsung lancar dengan memakai speedboat. Staf Balai TNTP yang mendampingi proses pemindahan, Umi, seperti dilansir situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengatakan, “Saya sudah bekerja di Taman Nasional Tanjung Puting hampir delapan belas tahun dan selama ini hanya melihat dan membaca tulisan mengenai kucing besar tersebut. Baru kali ini melihat langsung, ternyata keren sekali.”

Di hari itu juga macan dahan tersebut dilepas. Ketika kandang dibuka, macan dahan tersebut langsung meloncat dan menghilang ke balik semak-semak.

3. Diperkirakan macan dahan kalimantan tersisa 10.000 ekor

instagram.com/budibaz

Dengan ditemukannya macan dahan kalimantan ini mengejutkan berbagai pihak. Keberadaannya yang nyaris tidak terlihat membuat macan dahan kalimantan pun dianggap legenda.

Pada 2015, sebuah lembaga internasional bernama Uni Internasional untuk Konservasi Alam, merilis data bahwa tersisa sekitar 10.000 ekor macan dahan kalimantan. Hal itu disebabkan habitat hutan sebagai rumah bagi macan dahan kalimantan semakin menyusut. Masifnya pembukaan lahan dan pembangunan permukiman membuat kucing besar tersebut terdesak.

Presiden Orangutan Foundation International, Birutė Mary Galdikas, yang juga mendampingi proses pemindahan mengatakan kepada Kompas.com, "Saya sendiri hampir 50 tahun baru dua kali pernah melihat macan dahan. Satu kali di daerah penelitian, satu kali di hutan luar. Binatang ini memang langka dan juga pemalu luar biasa."

Pasca pemindahan, diharapkan macan dahan kalimantan tersebut bisa hidup dan berkembang biak dengan alami tanpa harus berkonflik dengan manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us