Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diduga Terpapar OTG, 51 Tenaga Medis RSUD Bogor Terindikasi COVID-19

ilustrasi tenaga medis (IDN Times/Candra Irawan)
ilustrasi tenaga medis (IDN Times/Candra Irawan)

Bogor, IDN Times - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, sebanyak 51 tenaga kesehatan yang berdinas di RSUD Kota Bogor terindikasi positif virus corona atau COVID-19, usai mengikuti rapid test atau tes cepat massal.

“Ada 800 nakes (tenaga kesehatan) yang ikut rapid test, tapi 51 orang di antaranya hasilnya reaktif terindikasi positif COVID-19,” ucap Dedie saat dihubungi, Rabu (22/4) malam.

1. Sebanyak 52 tenaga kesehatan diduga terpapar dari OTG

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Dokumen)
Ilustrasi virus corona (IDN Times/Dokumen)

Dedie menjelaskan 51 tenaga kesehatan yang dimaksud bukan bertugas menangani pasien COVID-19, melainkan non-medis, semisal petugas pendaftaran, apoteker, hingga petugas kebersihan.

Dugaan sementara mereka terpapar dari orang tanpa gejala (OTG) yang tengah rawat jalan RSUD Kota Bogor. Namun, tak menutup kemungkinan terpapar di luar lingkungan rumah sakit.

“Dari analisa sementara bisa terjadi di saat melayani pasien OTG dirawat jalan, kamar operasi, atau dari luar ketika mereka pulang karena kan di Bogor penyebarannya sudah transmisi lokal,” kata Dedie.

(IDN Times/Arief Rahmat)
(IDN Times/Arief Rahmat)

2. Sebanyak 51 tenaga kesehatan menjalani tes swab

Suasana RS Darurat COVID-19 di Kemayoran (Youtube/Sekretariat Presiden)
Suasana RS Darurat COVID-19 di Kemayoran (Youtube/Sekretariat Presiden)

Guna mengetahui pasti kondisi medis 51 tenaga kesehatan tersebut, Dedie mengarahkan mereka untuk menjalani tes swab berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) pada hari yang sama. Sembari menunggu hasilnya, mereka akan dikarantina di salah satu hotel di Kota Bogor.

"Kami usahakan hasil tes swab-nya keluar Jumat (24/4) ya. Kami berharap semoga semua negatif PCR-nya. Mereka sementara waktu dilakukan karantina di sebuah hotel di dalam kota,” tutur dia.

3. Pelayanan RSUD dibatasi sementara

Tampak muka RSUD Kota Bogor (Dok. Pemkot Bogor)
Tampak muka RSUD Kota Bogor (Dok. Pemkot Bogor)

Dedie lantas mengambil langkah antisipasi penyebaran virus corona dengan membatasi secara maksimal pelayanan di RSUD Kota Bogor, terlebih layanan pasien rawat jalan non-COVID-19. Namun, dia melanjutkan, ada pengecualian bagi layanan untuk pasien yang mengidap penyakit kronis.

“Sesuai aturan Kemenkes ya, untuk layanan hemodialisa, pasien kanker, dan penyakit akut lainnya yang pengobatannya tidak boleh putus masih bisa,” ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Polri Tetapkan 959 Tersangka Kericuhan Usai Demo Akhir Agustus 

24 Sep 2025, 16:21 WIBNews