Epidemiolog Prediksi Masa Kritis Pandemik RI sampai Akhir Agustus 

Puncak kasus COVID-19 diprediksi mencapai 400 ribu per hari

Jakarta, IDN Times - Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman memprediksi situasi Indonesia akan memburuk sampai akhir Agustus 2021, dengan puncak kasus COVID-19 mencapai 400 ribu per hari

"Yang sebelumnya pernah prediksikan akhir Juli, namun melihat situasi dan kondisi saat ini, nampaknya akan jadi panjang ya. Skenario terburuk sampai akhir Agustus bisa diprediksi sampai 400 ribuan sehari," ujar Dicky saat dihubungi IDN Times, Selasa (29/6/2021).

1. Jumlah kasus bisa mencapai 400 ribu per hari, jika testing diperbanyak

Epidemiolog Prediksi Masa Kritis Pandemik RI sampai Akhir Agustus Petugas melakukan tes cepat antigen kepada calon penumpang kereta listrik (KRL) di Stasiun Tangerang, Banten, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Fauzan.

Dicky menambahkan jumlah kasus 400 ribu per hari bisa terjadi jika ada laporannya, dan 3T testing, tracing, treatment yang maksimal.

"Kita akan temukan laporanya kalau testingnya banyak, kalau tidak konsekuensinya rumah-rumah, ini nanti akan saya sampaikan prediksi angka kematiannya," imbuhnya

Baca Juga: Anies Pantau Antrean Pasien di Lorong RSKD Duren Sawit Lewat Monitor

2. Masa kritis berakhir Juli bila ada penguatan

Epidemiolog Prediksi Masa Kritis Pandemik RI sampai Akhir Agustus Anggota Satpol PP Kelurahan Gandaria Selatan memberikan imbauan protokol kesehatan bagi warga yang berada di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dicky mengungkapkan ada dua skenario yang dihadapi. Pertama, Indonesia akan mengalami situasi krtisis panjang sampai pertengahan akhir Agustus dan berangsur akan melandai.

"Namun, bila bisa merespons dengan penguatan testing, maka masa kritis akan berakhir pada Juli," imbuhnya. 

3. Pemerintah terapkan PPKM mikro

Epidemiolog Prediksi Masa Kritis Pandemik RI sampai Akhir Agustus Ilustrasi PPKM mikro (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Sebelumnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberikan pernyataan atas desakan masyarakat yang meminta agar pemerintah kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau lockdown. Dalam keterangannya, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah masih memilih untuk menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro ketimbang lockdown.

"Pemerintah telah memutuskan PPKM mikro masih menjadi kebijakan yang paling tepat untuk menghentikan laju penularan COVID-19 hingga ke tingkat desa atau akar masalah yaitu komunitas," kata Jokowi dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/6/2021)

4. Kasus positif saat ini telah mencapai 2.135.694

Epidemiolog Prediksi Masa Kritis Pandemik RI sampai Akhir Agustus Petugas kesehatan memakai Alat Pelindung Diri (APD) memeriksa tempat tidur pasien COVID-19 di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021) (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Diketahui, lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia hingga Senin (28/6/2021) masih tinggi, laporan dari Kementerian Kesehatan menyebutkan total kasus positif saat ini telah mencapai 2.135.694 orang, dengan penambahan 20.694 kasus dalam waktu 24 jam.

Kendati, ada sedikit penurunan kasus baru jika dibandingkan sehari sebelumnya pada Minggu, 27 Juni 2021, yakni 21.347.

Total penambahan kasus terbanyak di Indonesia saat ini berasal dari DKI Jakarta yakni 8.348 kasus, Jawa Barat 4.771 kasus, Jawa Tengah 2.143 kasus, Jawa Timur 1.081 kasus, dan Daerah Istimewa Yogyakarta 859 kasus.

Baca Juga: Cerita Penjual Oksigen, Rela Buka 24 Jam Demi Selamatkan Nyawa Pasien

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya