Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Muhammadiyah Siap Salurkan 30 Ton Beras dari UEA ke Sumatra

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir (dok. Muhammadiyah)
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir (dok. Muhammadiyah)
Intinya sih...
  • Muhammadiyah siap salurkan 30 ton beras dari UEA bagi korban banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatra.
  • Pemerintah Kota Medan sebelumnya menolak bantuan tersebut, namun Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memastikan bantuan internasional dapat masuk ke Pulau Sumatra.
  • Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menerima bantuan internasional dari Malaysia dan China untuk membantu korban banjir dan tanah longsor.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times — Muhammadiyah menyatakan siap menyalurkan bantuan 30 ton beras dari Uni Emirat Arab (UEA) bagi korban banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Sumatra. Bantuan tersebut diterima Muhammadiyah setelah sebelumnya sempat ditolak Pemerintah Kota Medan.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara serta mitra kemanusiaan dari UEA. Ia menegaskan komitmen Muhammadiyah untuk membantu masyarakat terdampak bencana tanpa mempersoalkan status kebencanaan.

“Dalam kerja-kerja kemanusiaan, Muhammadiyah tidak mempermasalahkan status kebencanaan. Ketika masyarakat membutuhkan pertolongan, di situ lah Muhammadiyah bergerak,” ujar Haedar dalam keterangan tertulis, Minggu (21/12/2025).

Haedar menambahkan, prinsip Muhammadiyah dalam merespons bencana adalah sedikit berbicara dan banyak bekerja. Aksi kemanusiaan harus nyata, cepat, dan tepat sasaran.

“Bantuan ini segera disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai wujud komitmen Muhammadiyah untuk terus berkhidmat bagi kemanusiaan dan kebangsaan,” katanya.

1. Bantuan dari negara luar tetap diterima asal berasal dari LSM

Mendagri Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Penolakan bantuan UEA sempat menjadi perbincangan luas. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kemudian menyatakan bantuan dari luar negeri tetap dapat masuk ke Pulau Sumatra, selama tidak berasal dari pemerintah asing.

Bantuan dari lembaga internasional diperkenankan, namun dengan pembatasan jenis bantuan. Tito tidak merinci seluruhnya, tetapi memastikan layanan konseling termasuk yang diizinkan.

“Yang paling mungkin untuk diterapkan adalah konseling, terutama untuk anak-anak dan wanita,” ujar Tito saat memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat lalu.

Ia juga menegaskan bantuan 30 ton beras tersebut tidak berasal dari Pemerintah UEA, melainkan dari lembaga swadaya masyarakat Red Crescent UEA.

2. Surat yang ditujukan Pemprov Aceh ke lembaga PBB terkonfirmasi

WhatsApp Image 2025-09-30 at 16.02.06.jpeg
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem (baju putih). (Dokumentasi Humas Pemprov Aceh untuk IDN Times)

Tito menjelaskan, surat permintaan bantuan dari Pemerintah Provinsi Aceh kepada dua lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni UNDP dan Unicef, telah dikonfirmasi Kementerian Dalam Negeri. Konfirmasi dilakukan kepada Pemprov Aceh dan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, surat tersebut dikirim atas inisiatif pemerintah provinsi sebagai respons atas penawaran bantuan dari UNDP dan Unicef. Surat itu menggunakan tanda tangan elektronik Muzakir Manaf.

Selain ke Pemprov Aceh, Kemendagri juga memverifikasi langsung ke UNDP dan Unicef. Verifikasi dilakukan untuk memastikan bentuk bantuan yang dapat diberikan sesuai permintaan pemerintah daerah.

3. Gubernur Aceh terima kedatangan relawan dari Malaysia

Blue Sky Rescue, Malaysia, Mualem
Gubernur Aceh Muzakir Manaf menerima bantuan dari relawan dan tim medis asal Malaysia, Blue Sky Rescue (BSR) di Aceh. (www.instagram.com/@muzakirmanaf1964)

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, telah membuka pintu bantuan internasional. Salah satunya dari relawan Blue Sky Rescue (BSR) asal Malaysia. Tim relawan dan medis tersebut diterima langsung oleh Mualem pada Rabu (10/12) di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM).

“Bantuan total itu mencapai tiga ton yang terdiri dari dua ton obat-obatan dan satu ton makanan. Bantuan ini akan kami salurkan ke daerah terdampak banjir, terutama ke posko pengungsian yang orang-orangnya sudah mengeluhkan penyakit gatal-gatal,” ujar Mualem melalui akun media sosialnya, Minggu (14/12/2025).

Ia menyampaikan terima kasih kepada Malaysia. Bantuan ini menjadi kali kedua BSR membantu Aceh.

“Terima kasih banyak kepada BSR dari Kuala Lumpur, kali ini kali kedua mereka membantu kita, khusus untuk rakyat Aceh yang terdampak banjir serta tanah longsor,” katanya.

Sebelumnya, Mualem juga menerima lima relawan asal China pada Rabu (10/12/2025). Mereka bertugas membantu evakuasi jenazah dengan peralatan khusus. Namun, pekerjaan belum maksimal karena kondisi medan.

“Hasil kerja mereka (relawan China) tidak semaksimal karena medan masih digenangi oleh kayu-kayu,” kata Mualem.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in News

See More

Longsor Sibolga Telan 54 Jiwa, Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta

21 Des 2025, 22:04 WIBNews