Gus Ipul Usul Korban Bencana Diberi Bantuan Perabot Rumah Rp3 Juta

- Menteri Sosial Gus Ipul usulkan jaminan hidup dan isian perabot rumah sebesar Rp3 juta bagi korban bencana.
- Kemensos berikan program pemulihan ekonomi dengan bantuan Rp5 juta, serta santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia.
- Pemerintah siapkan bantuan lanjutan berupa huntara dan huntap bagi warga yang rumahnya hancur akibat banjir dan longsor di Sibolga.
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengusulkan agar korban bencana diberikan jaminan hidup serta isian untuk membeli perabotan rumah tangga sebesar Rp3 juta.
"Jaminan hidup selama 1 hingga 3 bulan. Saat ini, Kemensos sedang mengusulkan kenaikan nilai jaminan hidup dari besaran sebelumnya," ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/12/1/2025).
1. Program pemulihan ekonomi Rp5 juta

Selain jaminan hidup dan isian perabot rumah, Kemensos juga memberikan program pemulihan ekonomi dengan bantuan sebesar Rp5 juta.
"Semua bantuan ini disalurkan setelah proses asesmen bersama antara Kemensos, pemerintah daerah, dan BNPB,” kata dia.
2. Kemensos salurkan santunan

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul menyalurkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang melanda Kota Sibolga, Sumatera Utara.
Santunan sebesar Rp15 juta diberikan kepada setiap ahli waris korban meninggal dunia dan Rp5 juta untuk korban luka-luka, diserahkan secara simbolik kepada para ahli waris oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf Gus Ipul di kantor Wali Kota Sibolga, Minggu (21/12/2025).
Selain memberikan santunan bagi korban meninggal, dalam kesempatan ini Gus Ipul juga menyerahkan bantuan logistik kebencanaan melalui Pemerintah Kota Sibolga sebesar Rp1,2 Miliar.
3. Pemerintah siapkan huntara

Sementara itu, untuk para korban, saat ini pemerintah juga menyiapkan sejumlah bantuan lanjutan. Gus Ipul menjelaskan, pemerintah daerah bersama BNPB dan Kementerian Perumahan akan membantu penyediaan hunian sementara (huntara), maupun hunian tetap (huntap) bagi rumah warga yang hancur.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Sibolga Herman Suwito mengungkapkan bahwa banjir dan longsor mulai melanda Sibolga pada 25 November 2025 lalu dan merendam seluruh kecamatan di kota tersebut.
“Seluruh wilayah terdampak. 54 orang meninggal dunia, 1 orang masih dinyatakan hilang,” ujarnya.
Proses pencarian korban hilang masih dilakukan dengan bantuan anjing pelacak, meski terkendala akses jalan yang sempit sehingga alat berat tidak dapat masuk. “Pencarian dilakukan secara manual, dibantu mobil pemadam kebakaran,” lanjut dia.
Banjir di Sibolga juga menyebabkan 61 orang luka-luka, 7.321 jiwa terdampak dan 1.232 jiwa mengungsi.

















