[UPDATE] Didominasi Usia Produktif, Pasien COVID-19 Sembuh 7.308 Orang

#NormalBaru dan #HidupBersamaCorona

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, jumlah pasien COVID-19 di Indonesia yang sembuh bertambah menjadi 7.308 orang, setelah mengalami kenaikan 293 kasus.

Sedangkan, kasus virus corona bertambah 700 orang, sehingga total kasus positif di Indonesia menjadi 26.473 kasus. Data tersebut terhitung sejak 30 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 31 Mei 2020 pukul 12.00 WIB. 

"Kita harus melihat data ini yang membawa optimisme, kita telah banyak kasus yang sembuh, penyakit ini bisa disembuhkan bahwa kita mampu menyembuhkan," ujar Yurianto, dalam siaran langsung di TVRI, Minggu (31/5).

1. Sebanyak 293 pasien COVID-19 sembuh, sebagian besar kelompok usia antara 29 hingga 45 tahun

[UPDATE] Didominasi Usia Produktif, Pasien COVID-19 Sembuh 7.308 OrangDok.IDN Times/Istimewa

Yurinato menerangkan dari 293 pasien virus corona yang sembuh per hari ini, sebagian besar kelompok usia antara 29 hingga 45 tahun.

"Kelompok inilah yang sebenarnya kita berharap bisa cepat menjadi sembuh, agar kemudian bisa menjadi produktif kembali, karena inilah angkatan kerja kita," papar dia.

Yurianto pun mengingatkan agar masyarakat bisa beradaptasi dan berdampingan, karena sampai saat ini vaksin COVID-19 belum ditemukan.

"Kami ingatkan sekali lagi yang pertama tata cara pencucian tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir, gunakan masker apabila berada di luar rumah. Kita ingatkan kepada seluruh pegawai pemerintah sudah mulai menyusun, bagaimana skenario untuk mulai menyambut tatanan new normal," ujar dia.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Penting! 25 Hal tentang Virus Corona di Indonesia

2. Jokowi memerintahkan agar klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

[UPDATE] Didominasi Usia Produktif, Pasien COVID-19 Sembuh 7.308 OrangDok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," kata Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

3. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 6 juta orang

[UPDATE] Didominasi Usia Produktif, Pasien COVID-19 Sembuh 7.308 OrangANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Laman World O Meter menghitung, setidaknya 6.148.226 juta orang di seluruh dunia positif terjangkit virus corona hingga Minggu (31/5) pukul 06.00 WIB. Kasus tertinggi berada di Amerika Serikat dengan total 1.815.430.

Berdasarkan catatan laman tersebut, total kasus kematian akibat COVID-19 mencapai 370.472 kasus, sedangkan kasus sembuh mencapai 2.727.422 orang.

Dari laman yang sama, tercatat kasus yang terinfeksi saat ini berdasarkan catatan kasus aktif mencapai 3.050.332 kasus. Dua persen di antaranya berada di fase serius atau kritis, yaitu 53.323 kasus.

4. Gejala dan cara pencegahan virus corona

[UPDATE] Didominasi Usia Produktif, Pasien COVID-19 Sembuh 7.308 OrangIlustrasi PPDB di masa pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya