Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diproduksi Januari 2021, Sudah Sampai Mana Uji Klinis Vaksin COVID-19?

ilustrasi vaksin (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah diperkirakan akan memproduksi vaksin secara massal pada Januari 2021. Vaksin tersebut merupakan bentuk kerja sama Bio Farma dengan perusahaan Tiongkok Sinovac Biotech.

Koordinator Uji Klinis Vaksin COVID-19 Kusnandi Rusmil menuturkan, pengujian klinis tahap ketiga ini akan segera dimulai. Saat ini, prosesnya masih dalam tahap pelatihan dokter-dokter peneliti dan para staf.

1. Proses uji klinis vaksin sudah sampai tahap pelatihan dokter dan staf

Prof. Dr. Kusnadi Rusmil, dr., Sp.A(K)., MM (unpad.ac.id)

Kusnandi menjelaskan sebelum melakukan uji klinis terhadap relawan, tim peneliti akan melakukan pelatihan terlebih dahulu kepada sejumlah dokter spesialis dan staf. Uji klinis vaksin ini sudah mendapatkan persetujuan dari komite etik, sehingga sudah satu pedoman.

"Sudah mulai melatih dokter, melatih dokter spesialisnya, kemudian staf-staf administratif, nanti dokter-dokter puskesmas. Jadi bertahap," ujar Kusnandi dalam wawancara khusus dengan IDN Times, Kamis (30/7/2020).

2. Uji klinis dilakukan untuk melihat keamanan dan keampuhan vaksin

Menristek Bambang Brodjonegoro bersama Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, pada 29 Juli 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Kusnandi mengatakan dalam uji klinis vaksin COVID-19, tim uji klinis akan melihat keampuhan dan ekamanan vaksin.

"Aman gak? Itu satu-satu sudah dites keampuhan dan keamanannya. Tahap dua juga sama, cuma jumlah yang diikutsertakan sedikit," kata dia.

Kusnandi menjelaskan, pada tahap pertama, jumlah vaksin yang diuji klinis 140 vaksin, tahap kedua 400 vaksin, dan tahap ketiga 1.620 vaksin. Sehingga, kata dia, dibutuhkan relawan sebanyak itu.

"Nah, kalau sudah lulus fase tiga, baru vaksin ini dijual. Ini udah tahap tiga. Begitu selesai klinisisasinya, bisa dijual kan vaksinnya. Sudah bisa dipakai gitu," tutur dia.

3. Bio Farma tertarik bekerja sama dengan Sinovac untuk pembuatan vaksin COVID-19

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) didampingi Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan Bio Farma Sri Harsi Teteki (kedua kiri) dan Rektor Unpad Rina Indiastuti (ketiga kanan) meninjau Mobile Laboratorium Bio Safety Level (BSL) 3 di gedung RSP Fakultas Kedokteran Unpad, Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/6/2020). Bio Farma menyerahkan peminjaman Mobile Laboratorium BSL 3 pertama di Indonesia kepada Universitas Padjadjaran yang dapat digunakan untuk pemeriksaan Swab Test melalui RT-PCR pas

Kusnandi menuturkan, Sinovac telah lama berkecimpung di dunia vaksin. Karena itu, Bio Farma akhirnya tertarik bekerja sama dengan Sinovac dalam pembuatan vaksin COVID-19.

"Jadi, Bio Farma itu beli dari Sinovac dengan harapan dia belajar juga, bagaimana membuat vaksin yang bagus. Bio Farma baru menggandeng kami, Universitas Padjajaran, untuk uji klinisnya," tutur dia.

4. Sinovac merupakan perusahaan yang sudah lama berkecimpung di dunia vaksin

Vaksin COVID-19 Sinovac. Dok. IDN Times/bt

Sebagai informasi, Sinovac merupakan perusahaan yang bermarkas di Beijing, Tiongkok. Perusahaan ini fokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan penjualan vaksin.

Beberapa produk yang telah mereka buat di antaranya vaksin untuk hepatitis A dan B, influenza musiman, pandemik influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi), gondongan, dan rabies.

Pada 2009, Sinovac menjadi perusahaan pertama di dunia yang menerima persetujuan untuk vaksin influenza H1N1. Perusahaan ini juga menjadi satu-satunya pemasok vaksin pandemik influenza H5N1, untuk program penimbunan vaksin oleh pemerintah Tiongkok.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us