Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dirut Baru KAI, Bobby Rasyidin Dipanggil KPK Jadi Saksi Kasus Korupsi

Direktur Utama Holding BUMN Pertahanan DEFEND ID, Bobby Rasyidin. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Bobby Rasyidin. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Dirut KAI Bobby Rasyidin dipanggil KPK terkait korupsi digitalisasi SPBU Pertamina 2018-2023
  • KPK memeriksa empat saksi, termasuk Judi Achmadi, Binsar Pardede, dan Heri Purnomo
  • KPK telah menetapkan tiga tersangka dan masih menghitung potensi kerugian negara dalam kasus tersebut
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Direktur Utama (Dirut) baru PT KAI Bobby Rasyidin. Ia dijadwalkan untuk diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi digitalisasi SPBU PT Pertamina 2018-2023.

"Hari ini KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek digitalisasi SPBU PT Pertamina 2018-2023," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo ada Kamis (14/8/2025).

1. Ada empat saksi yang dipanggil KPK

Gedung KPK (IDN Times/Aryodamar)
Gedung KPK (IDN Times/Aryodamar)

Selain sosok yang pernah menjabat sebagai PT LEN Industri itu, KPK juga memanggil tiga saksi lainnya. Mereka adalah Judi Achmadi (Karyawan PT Telkom), Binsar Pardede (SVP Solution Delivery PT Sigma Cipta Caraka), dan Heri Purnomo (VP Procurement PT Sigma Cipta Caraka).

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," ujar Budi.

2. KPK telah tetapkan tiga tersangka

Ilustrasi tersangka KPK (IDN Times/Aryodamar)
Ilustrasi tersangka KPK (IDN Times/Aryodamar)

Sebagaimana diketahui, KPK telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus korupsi digitalisasi SPBU Pertamina.

Adapun dua tersangka yang ditetapkan KPK dari penyelenggara negara. Sementara seorang tersangka dari swasta.

3. KPK masih hitung potensial kerugian negara

Ilustrasi korupsi (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi korupsi (IDN Times/Aditya Pratama)

Ketiga tersangka telah dicegah keluar negeri. Sementara penyidikan berjalan, KPK masih menghitung potensi kerugian negara,.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us