Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dorong Digitalisasi Pendidikan, Kemenko PMK Siap Fasilitasi Kolaborasi

Ilustrasi siswa sekolah (Dok. IDN Times/istimewa)
Ilustrasi siswa sekolah (Dok. IDN Times/istimewa)
Intinya sih...
  • Kemenko PMK menggelar acara Konsolidasi Pendidikan Nasional untuk Meningkatkan Talenta Digital Masa Depan Indonesia.
  • Kemenko PMK menekankan kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
  • Kemenko PMK juga menyoroti pentingnya digitalisasi pendidikan untuk mendorong pengembangan keterampilan generasi muda.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyelenggarakan acara Konsolidasi Pendidikan Nasional untuk Meningkatkan Talenta Digital Masa Depan Indonesia, Jumat, 28 Februari 2025.

Acara ini dihadiri perwakilan dari beberapa kementerian dan perguruan tinggi negeri di Indonesia, seperti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, IPB University, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Terbuka.

Dilansir dari laman kemenkopmk.go.id, Staf Khusus Bidang Inovasi dan Kerja Sama Kemenko PMK, Ferro Ferizka, menyatakan perlunya kolaborasi lintas sektor sebagai upaya membangun ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

1. Pentingnya kolaborasi antar sektor dan adaptasi kurikulum yang dinamis

Buku Fisik dan Digital (Pexels/Perfecto Capucine)
Buku Fisik dan Digital (Pexels/Perfecto Capucine)

Ferro menyebutkan ada tantangan yang harus dihadapi dalam konteks pendidikan, salah satunya kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan industri dari
segi keterampilan.

Ferro menekankan kembali pentingnya adaptasi kurikulum yang dinamis, serta kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta, untuk memastikan generasi muda Indonesia memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan mampu menghadapi tantangan global.

"Sudahkan kita memasukkan AI (kecerdasan buatan) dalam kurikulum, baik melalui mata kuliah, program studi, atau departemen khusus? Jika belum, ini adalah peluang bagi kita untuk berinovasi, dan memastikan lulusan kita memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Adaptasi terhadap perubahan ini bukan hanya penting, tetapi juga membuka jalan bagi generasi yang lebih siap dan berdaya saing," kata Fero dalam siaran pers Jumat, 28 Februari 2025.

Country Director Linkedin Indonesia, Lany Wijaya, juga menambahkan beberapa pekerjaan terkena imbas akibat perkembangan teknologi.

2. Pengaruh teknologi untuk tingkatkan kualitas keterlibatan siswa

Potret siswa sedang belajar (unsplash.com/Ed Us)
Potret siswa sedang belajar (unsplash.com/Ed Us)

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK, Ojat Darijat, menekankan digitalisasi pendidikan untuk mendorong pengembangan keterampilan generasi muda. Selain itu, dia memaparkan peta jalan pendidikan Indonesia 2025-2045 untuk mendorong adaptasi pendidikan terhadap perkembangan teknologi.

"Penting bagi kita menggunakan teknologi supaya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas keterlibatan siswa (student engagement) dalam kegiatan pembelajaran," kata dia.

Melalui acara konsolidasi ini, Kemenko PMK berkomitmen untuk memfasilitasi dan memperkuat kolaborasi antar kementerian dan lembaga, untuk merancang kebijakan digitalisasi pendidikan serta mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tuntutan industri pada masa mendatang.

3. Presiden Prabowo dorong digitalisasi pendidikan dimulai dari jenjang TK dan SD

Mendikdasmen Abdul Mu'ti memberikan pemahaman mengenai pentingnya melaksanakan program prioritas Kemendikdasmen yang selaras dengan Asta Cita. (IDN Times/Dok Puspen Kemendagri)
Mendikdasmen Abdul Mu'ti memberikan pemahaman mengenai pentingnya melaksanakan program prioritas Kemendikdasmen yang selaras dengan Asta Cita. (IDN Times/Dok Puspen Kemendagri)

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto meminta penguatan digitalisasi pendidikan di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Permintaan tersebut disampaikan Mu'ti usai pertemuannya dengan Prabowo di Istana, Jakarta, pada 12 Desember 2024.

"Tentang ini saja, penguatan digitalisasi pendidikan. Jadi Pak Presiden menekankan agar digitalisasi mulai dilaksanakan dari taman kanak-kanak dan SD kelas awal," ujar Mu'ti.

Mu'ti menjelaskan digitalisasi pendidikan akan dimulai dengan memperkenalkan model pembelajaran baru. Namun, ia menyebut rincian mengenai model pembelajaran tersebut masih akan dibahas lebih lanjut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Daffa Ulhaq
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us