Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dosen Pemilu FHUI: Masyarakat Pilih Komeng karena Artis Itu Realistis

potret Komeng nyoblos di TPS (pemilu2024.kpu.go.id I tiktok.com/indradewi2242)
potret Komeng nyoblos di TPS (pemilu2024.kpu.go.id I tiktok.com/indradewi2242)

Jakarta, IDN Times - Komedian Alfiansyah "Komeng" Bustami mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat pada Pemilu  2024. 

Dosen Pemilu FHUI, Titi Anggraini, mengatakan, memilih sosok dari viralitas adalah pilihan yang realistis bagi pemilih. Popularitas Komeng terlihat dari bagaimana petugas TPS menyerukan namanya disertai dengan kata “uhuy” yang lekat dengan komedian itu.

“Setidaknya fenomena popularitas Komeng yang menjadi kontributor perolehan suaranya yang tinggi juga terkonfirmasi ketika petugas melakukan penghitungan suara lalu diikuti koor sahutan 'uhuy' oleh para peserta yang mengikuti proses penghitungan,” kata Titi kepada IDN Times, Jumat (16/2/2024).

“Bagi saya, pemilih yang memilih Komeng karena Komeng-lah yang dia kenal adalah sikap yang realistis,” ujarnya.

1. Harusnya politisi evaluasi hadirkan pola kampanye yang bisa seimbangi

Komeng dan keluarga (Instagram.com/komeng.original)
Komeng dan keluarga (Instagram.com/komeng.original)

Dia mengatakan, nama besar jadi tantangan dan seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi para politisi untuk menciptakan kegiatan kampanye yang lebih seimbang antara artis dan politisi nonartis.

Titi mengatakan, hal itu bisa berimplikasi terhadap penggunaan hak pilih masyarakat yang lebih substantif dan mau mencari tahu informasi soal sosok yang bakal dipilihnya.

“Hal itu juga jadi evaluasi dan tantangan bagi para politisi lain untuk menemukan atau menghadirkan pola kampanye yang bisa mengimbangi. Agar pemilih bisa bertransformasi dalam mengeksekusi hak pilihnya secara lebih substantif dengan mau aktif mencari tahu siapa para calegnya dan memilih berdasar politik gagasan, bukan sekadar tampilan ataupun popularitas semata,” kata dia.

2. Pemilihan caleg di DPD paling banyak tak dikenali

Real Count hasil pemilu anggota DPD Dapil Jabar (15/2/2024) Pukul 16.27 WIB (Dok. KPU)
Real Count hasil pemilu anggota DPD Dapil Jabar (15/2/2024) Pukul 16.27 WIB (Dok. KPU)

Hal ini bukan tanpa sebab, Titi mengatakan, DPD selama ini merupakan pemilihan yang calegnya paling banyak tidak dikenali pemilih.

“Akibatnya, di pemilu DPD tingkat suara tidak sah menjadi begitu tinggi. Pada Pemilu 2019 lalu tercatat ada lebih dari 29 juta surat suara tidak sah untuk pemilu DPD. Setara dengan 19 persen lebih dari angka pengguna hak pilih. Surat suara tidak sah itu mayoritas disebabkan oleh surat suara yang dibiarkan tidak dicoblos oleh pemilih,” kata dia.

3. Pemilih lebih baik mencoblos yang dikenal

Ilustrasi TPS (IDN Times/Febriana Sinta)
Ilustrasi TPS (IDN Times/Febriana Sinta)

Selain Komeng, nama artis Jihan Fahira juga unggul di DPD Jawa Barat. Hal ini, kata Titi, disebabkan masyarakat lebih baik memilih caleg yang dikenal.

“Karena daripada memilih yang tidak dikenal, pemilih akan punya kecenderungan memilih caleg yang setidaknya ia kenal dan tahu,” katanya.

Penggunaan foto yang khas secara alamiah juga membantu pemilih mudah mengidentifikasi. Salah satunya adalah foto Komeng yang menunjukkan gaya khas.

“Itulah dampak dari surat suara pemilu DPD yang memuat foto. Di tengah hutan rimba caleg, maka pemilih jadi lebih mudah mengidentifikasi caleg-caleg yang mereka kenali,” ujarnya.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Deti Mega Purnamasari
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us