Mahfud MD: Harta dan Jabatan Tidak Berguna di Tengah Pandemik

Mahfud MD sebut antrean masuk rumah sakit tak ada prioritas

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan, saat ini harta kekayaan dan jabatan tidak ada gunanya, karena tidak bisa diprioritaskan masuk rumah sakit ketika terpapar COVID-19.

"Pimpinan RS sendiri ada yang meninggal 3 hari yang lalu, karena di rumah sakitnya sendiri dia tidak kebagian oksigen tidak kebagian kamar, sehingga juga ikut antre, jadinya meninggal. Jadi kebersamaan kita itu menjadi penting (dalam melawan COVID-19)," kata Mahfud MD dalam acara 'Silaturahmi Virtual Menko Polhukam Dengan Alim Ulama, Pengasuh Ponpes dan Pimpinan Agama se-Jawa Barat', Minggu (25/7/2021), dikutip dari ANTARA.

1. COVID-19 adalah musuh bersama, tidak ada partai politiknya

Mahfud MD: Harta dan Jabatan Tidak Berguna di Tengah PandemikPetugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat.

Atas alasan tersebut, Mahfud mengajak seluruh elemen untuk menggalang kebersamaan supaya bisa menghadapi dan melawan pandemik COVID-19.

"COVID-19 musuh bersama, tidak ada partai politiknya, jadi partai politik apa pun ya musuhnya COVID-19, oleh sebab itu orang tua orang muda, ulama bukan ulama, profesor bukan profesor, pejabat bukan pejabat, musuhnya, COVID-19," katanya.

Baca Juga: Ini Daftar Bantuan Terbaru dari Pemerintah Selama PPKM Level 4

2. Jangan takuti masyarakat, Mahfud ajak seluruh elemen membangun ketenangan saat pandemik

Mahfud MD: Harta dan Jabatan Tidak Berguna di Tengah PandemikMenkopolhukam Mahfud MD bicara soal KLB Partai Demokrat di Deli Serdang (Dokumentasi Kemenkopolhukam)

Dalam kesempatan itu Mahfud juga mengajak seluruh elemen untuk ikut terlibat membangun ketenangan di tengah masyarakat, sehingga masyarakat bisa melewati kondisi pandemik ini tanpa penuh ketakutan atau kecemasan.

"Mari bangun ketenangan masyarakat, jangan ditakut-takuti, ini ada vaksinnya, ada obat dan caranya untuk menghadapi sehingga kita tenang oleh hal-hal semacam itu," kata Mahfud.

 

3. Mahfud minta masyarakat jangan panik

Mahfud MD: Harta dan Jabatan Tidak Berguna di Tengah PandemikWarga mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen di Jalan Minangkabau Timur, Jakarta Selatan, Senin (6/7/2021). (IDN Times/Sachril)

Dia pun mengatakan ketenangan merupakan salah satu upaya mencapai kesembuhan dan juga selamat dari pandemik COVID-19.

"Nah oleh sebab itu saya ingin menyampaikan dalil ilmu kedokteran yang disampaikan oleh Ibnu Sina, yang mengatakan kalau kamu ingin sembuh, yang tenang saja, kalau ingin selamat tenang saja jangan panik," ucapnya.

Menurut dia, ketenangan, sabar, berdoa serta berusaha menjadi upaya terhindar serta mencapai kesembuhan dari penyakit COVID-19.

"Panik itu adalah separuh dari penyakit, tapi tenang itu adalah separuh dari obat, kalau kita tenang itu sudah sembuh separuh, tinggal fisiknya sabar, berdoa, dan usaha. Sabar itu tentang tangguh, termasuk dalam mencari obat," ujarnya.

Baca Juga: [BREAKING] Jokowi Perpanjang PPKM Level 4 dari 26 Juli-2 Agustus

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya