"Sedang khotbah ya (kejadiannya)," ujar Irjen Asep dalam konferensi pers di RS Islam Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Fakta-Fakta Ledakan di SMAN 72 Jakarta

- Ledakan terjadi saat salat Jumat
- Pemerintah DKI Jakarta akan menanggung biaya perawatan para korban ledakan
Jakarta, IDN Times – Sebuah ledakan terjadi dua kali secara beruntun di masjid sekolah SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang. Ledakan itu terjadi ketika salat Jumat sedang berlangsung.
Berikut fakta-fakta terkait ledakan di SMAN 74 Jakarta yang dirangkum IDN Times!
1. Terjadi saat khotbah salat Jumat

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri, mengatakan peristiwa ledakan di SMA 72 Jakarta Utara terjadi pada saat salat Jumat dilaksanakan di masjid sekolah. Tepatnya pada saat khotbah.
Asep mengatakan, sejauh ini polisi telah melakukan olah TKP, police line, sterilisasi TKP oleh Gegana Brimob Polda Metro Jaya, hingga membuka posko di dua rumah sakit tempat korban dirawat.
2. Ditemukan senjata bertuliskan Welcome to Hell dan tulisan asing lainnya

Senjata rakitan bertuliskan ‘Welcome to Hell’ ditemukan di lokasi kejadian. Dalam senjata tersebut, tertulis tiga nama diduga pelaku penembakan masjid dari teror Neo Nazi. Mereka adalah Brenton Tarrant (Selandia Baru), Alexandre Bissonnette (Kanada), dan Luca Traini (Italia).
“Ini (senjata) ditemukan di dekat dua korban itu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto saat dihubungi, Jumat (7/11/2025).
Ketiga nama asing itu adalah Brenton Tarrant, Alexandre Bissonnette, dan Luca Traini. Mereka merupakan pelaku penembakan masjid di 3 negara berbeda.
Di badan senjata juga ditemukan kata ‘For Agartha’, yang dalam teori konspirasi digambarkan sebagai peradaban tersembunyi dengan teknologi tinggi dan makhluk bijak yang hidup jauh di bawah permukaan bumi.
3. Ternyata senjata mainan

Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk F. Paulus, menerima laporan tentang temuan senjata di lokasi ledakan masjid SMAN 72 Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025). Namun, setelah dicek, senjata warna hitam dan bertuliskan welcome to hell itu ternyata replika atau mainan.
"Ada gambar itu. Saya ikut lihat. Tapi, ternyata itu senjata mainan," ujar Lodewijk usai meninjau kejadian di SMAN 72 Jakut.
"Itu senjata mainan, bukan senjata beneran," tutur dia.
3. Pelaku siswa dari lingkungan sekolah

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, terduga pelaku peledakan di SMA Negeri 72 Jakarta merupakan siswa sekolah tersebut. Akibat ledakan itu, puluhan siswa mengalami luka-luka.
"Informasi sementara masih dari lingkungan sekolah tersebut. Iya (pelajar)," ujar Listyo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Listyo mengungkapkan, saat ini anggotanya sedang melakukan penylidikan lebih lanjut terkait identitas dan lingkungan keluarga pelaku. Bila sudah ada informasi, Listyo berjanji akan menyampaikan ke publik.
4. 54 orang luka-luka akibat ledakan

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi, mengungkap terdapat puluhan korban yang mengalami luka-luka akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) itu.
“Data yang kita terima, 54 orang luka ringan dan sedang, ada yang sudah pulang, sementara itu dulu,” ujar Asep Edi di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jumat.
4. Polda Metro buka posko trauma healing

Polda Metro Jaya membuka posko trauma healing untuk para korban ledakan. Selain itu, terdapat posko pelayanan untuk mendata dan mengetahui kondisi korban.
“Kapolda Metro Jaya juga mempersiapkan posko pelayanan untuk mendata dan mengetahui kondisi korban. Selain itu juga menyiapkan posko trauma healing bagi korban dan keluarga korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto di Polda Metro, Jumat (7/11/2025) malam.
5. Biaya perawatan korban dibiayai oleh Pemprov DKI Jakarta

Sementara, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung semua biaya perawatan 55 korban ledakan tersebut.
"Pemerintah DKI akan hadir, semua hal yang berkaitan tanggungan di rumah sakit, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI. Di manapun yang terjadi, pokoknya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI, apakah di rumah sakit ini, rumah sakit lain," ucap Pramono di RSI Cempaka Putih, Jumat (7/11/2025).
6. Kemendikdasmen siapkan pendampingan psikologis

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) juga bakal memantau dan mendukung proses pemulihan pasca-ledakan di SMAN 72 Jakarta. Direktur Sekolah Menengah Atas Kemendikdasmen, Winner Jihad Akbar, menegaskan pihaknya akan menyiapkan layanan pendampingan psikologis demi memastikan kondisi mental dan emosional warga sekolah tetap terjaga.
"Kemendikdasmen akan menyiapkan layanan pendampingan psikologis bagi siswa, guru, dan warga sekolah lainnya, guna memastikan kondisi mental dan emosional tetap terjaga," kata dia.















