Survei LSI Denny JA: The New Prabowo Tidak Banyak Berpengaruh

Tim Prabowo-Sandiaga masih perlu lakukan sosialisasi

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Prabowo Subianto bersama tim kampanyenya baru-baru ini mengeluarkan jargon dengan sebutan “The New Prabowo”. Sosok Prabowo baru yang sangat dinamis, santai, dan mau mendengar aspirasi banyak orang termasuk kaum millennials.

Namun, seberapa berpengaruh jargon yang dimunculkan oleh Prabowo dan tim kampanyenya tersebut?

1. Belum populer di masyarakat

Survei LSI Denny JA: The New Prabowo Tidak Banyak BerpengaruhANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Lingkar Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA) baru saja merilis hasil surveinya terhadap jargon tersebut. hasilnya, belum terlalu signifikan untuk menggaet suara masyarakat Indonesia.

“The New Prabowo sebenarnya bisa menjadi magnet elektoral buat Prabowo. Tetapi sejauh ini mengapa belum signifikan karena memang masyarakat yang mengenal, mengetahui isu The New Prabowo juga baru 13 persen. Jadi belum populer di masyarakat," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (27/9).

2. Tim kampanye perlu banyak sosialisasi terkait jargon tersebut

Survei LSI Denny JA: The New Prabowo Tidak Banyak Berpengaruh(Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto) IDN Times/Gregorius Aryodamar

Setidaknya dalam survei tersebut ada 3 pertanyaan yang dilontarkan oleh LSI Denny JA kepada respondennya yang berjumlah 1.200 orang dengan margin of error sebesar 2,9 persen yang dilakukan di 34 Provinsi di Indonesia.

“Pertama yang kita tanyakan adalah apakah mereka pernah mendengar The New Prabowo? Dan hasilnya 77,8 persen mengatakan tidak, 13 persen mengatakan pernah, dan 9,2 persen tidak menjawab,” terang Ardian.

Baca Juga: Sosok Pengusaha Tajir di Balik Kubu Prabowo-Sandi

3. The New Prabowo masih belum mempengaruhi suara pemilih

Survei LSI Denny JA: The New Prabowo Tidak Banyak BerpengaruhIDN Times/Afriani Susanti

Terkait jargon tersebut sendiri, masyarakat menyatakan tidak suka kepada jargon tersebut dengan hasil survei 34 persen, sedangkan yang menyukai jargon tersebut lebih besar yaitu 54,9 persen, sementara yang tidak menjawab 11,1 persen.

“Ketika ditanyakan apakah mau mendukung, sama saja, atau tidak mendukung terhadap Prabowo, jawaban responden adalah 35,50 persen menjawab mendukung, 33,50 persen menjawab sama saja, 9,20 persen tidak mendukung, dan 21,80 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab,” pungkasnya.

Seperti diketahui, jargon “The New Prabowo” sendiri dibuat untuk menghilangkan pandangan sosok mantan Danjen Kopassus tersebut dari segala bayang-bayang kesalahan yang pernah dituduhkannya pada kasus 98 silam. Sosok Prabowo yang keras kini dikatakan tim kampanyenya jauh lebih santun dan mau mendengarkan aspirasi masyarakat luas.

Ikuti terus berita-berita seputar Pemilu 2019 di Millennials Memilih IDN Times. #MillennialsMemilih.

Baca Juga: Setelah Ijtima Ulama II, Dukungan PA 212 ke Prabowo-Sandi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya