Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ganjar Pranowo Ingatkan Bahayanya Politik Identitas Jelang 2024

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan soal bahayanya politik identitas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Terlebih saat ini teknologi informasi digital sedang berkembang pesat.

Dia menilai jika masalah politik identitas tidak bisa dibendung hingga Pemilu Serentak 2024, maka bangsa Indonesia akan sulit menjadi negara yang dewasa.

"Problem teknologi informasi yang saat ini sedang mendunia, maka sebenarnya kalau hari ini kita masih ditarik-tarik, baju kita diseret-seret pada politik identitas kita akan terecok di belakang terus," kata Ganjar dalam diskusi Grand Launching Caritau.com bertajuk 'Mampukah UU ITE Memangkas Politik Identitas Pilpres 2024' di Jakarta Selatan, Sabtu (20/8/2022).

1. Indonesia sulit maju bila masih bisa dimanfaatkan politik identitas

Ilustrasi politik. (Unspalsh/Maarten van den Heuvel)

Ganjar menjelaskan, apabila masyarakat masih berpolemik karena politik identitas, maka bangsa ini tidak akan maju. Oleh karena itu, butuh banyak gagasan dan pencegahan agar polarisasi tidak dimanfaatkan oleh kelompok tertentu.

"Kita tidak pernah maju, maka kita berharap betul siapapun yang nanti akan membawa gagasan-gagasan, sampaikanlah gagasan itu dengan baik jangan dibumbui dengan identitas," kata dia.

2. Penyebab politik identitas karena tak memiliki gagasan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ganjar mengatakan, salah satu penyebab pihak tertentu memanfaatkan politik identitas lantaran kurangnya gagasan dalam berpolitik. Oleh sebanya dia mendorong agar Pemilu 2024 harus mengedepankan politik kecerdasaan dan adu gagasan.

"Saya juga tahu, kata ilmuwan-ilmuwan, kalau orang gak punya ide itu, gak punya gagasan itu biasanya dibawahi identitas, itu karena kekeringan politik," tutur Ganjar.

3. Jokowi imbau jangan pakai politik identitas di 2024

Ilustrasi pencoblosan (IDN Times/Istimewa)

Sementara itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo juga mengimbau bahayanya politik identitas. Dia mendukung sepenuhnya Pemilu 2024 yang bakal digelar pada Februari dan November. Bentuk dukungan itu, kata dia, sudah mulai diwujudkan ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai merealisasikan tahapan pemilu.

Jokowi pun mewanti-wanti semua pihak yang terlibat agar tidak lagi menggunakan politik identitas dalam pesta demokrasi mendatang.

"Jangan lagi ada politisasi agama. Jangan lagi ada polarisasi sosial. Demokrasi kita harus semakin dewasa," ungkap Jokowi ketika menyampaikan pidato tahunan MPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us