Golkar Akan Nonaktifkan Setya Novanto Sebagai Ketua Umum

Jakarta, IDN Times – Pascaadanya penetapan Setya Novanto (Setnov) sebagai tahanan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat posisi Ketua Umum Partai Golkar 'goyang'.
Sejumlah isu terkait penggantian pun bermunculan, terlebih lagi partai berlambang pohon beringin tersebut, bakal menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 dan pemilihan umum (Pemilu) 2019 mendatang.
Yorrys Raweyai, Politikus Partai Golkar, mengatakan Golkar akan mengadakan rapat pleno mengenai mekanisme internal Ketua Umum, sekaligus penunjukan pelaksana tugas (Plt) pada Selasa(21/11).
“Besok itu adalah tahap pertama yaitu pleno. Dimana Pak Setya Novanto akan dinon-aktifkan sebagai Ketua Umum karena statusnya yang sudah menjadi tersangka KPK,” tambah Yorrys saat dihubungi IDN Times, Senin(20/11) pagi.

Setelah Pleno, tambahnya, akan dilihat opsi-opsi lain apakah akan langsung menunjuk Plt untuk melaksanakan tugas dan mengantarkan kepada Munaslub.
Untuk pergantian Ketua Umum, Yorrys mengaku Golkar masih belum membahasnya.
“Kalau masalah pergantian Ketua Umum masih belum dibahas. Tapi yang jelas, besok akan dinonaktifkan sebagai dulu Ketua Umum,” lanjutnya.
Setya Novanto sendiri kini telah berstatus sebagai tahanan KPK. Dan penahan itu sendiri dimulai 17 November 2017 hingga 6 Desember 2017 mendatang.

Sebelumnya, Setya Novanto mengalami kecelakaan mobil di kawasan Permata Hijau, Kamis (19/11/2017). Mobil yang ditumpangi Setya Novanto menabrak tiang listrik.
Setya Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan saat menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar.
Akibat perbuatannya bersama sejumlah pihak tersebut, negara diduga dirugikan Rp 2,3 triliun pada proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.