Hari Buruh, Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Disiapkan Polisi

Jakarta, IDN Times - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas jelang peringatan Hari Buruh sedunia pada Rabu (1/5) esok. Meski begitu, rekayasa lalu lintas itu kata Yusuf bersifat fleksibel.
"Rekayasa lalin sekitar Istana Negara, penutupan dan pengalihan arus sifatnya fleksibel apabila dibutuhkan dan menyesuaikan dengan perkembangan situasi arus dan kebutuhan," kata Yusuf dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (30/4).
1. Ini susunan rekayasa lalu lintas tersebut

1. Arus dari jalan MH Thamrin yang akan menuju Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Kebon Sirih.
2. Arus yang dari Jalan Abdul Muis yang akan menuju Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin.
3. Arus yang dari Jalan Abdul Muis yang menuju Jalan Museum diluruskan ke Tanah Abang 1.
4. Arus yang dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Gajah Mada dialihkan ke Jalan Tabang 1.
5. Arus yang dari Jalan Suryopranoto menuju Jalan Majapahit dialihkan ke Jalan IR H Juanda.
6. Arus yang dari Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit dialihkan ke Jalan IR H Juanda.
7. Arus yang dari Lapangan Banteng Barat Masjid Istiqlal menuju ke arah Harmoni dialihkan di Tugu Adipura kanan arah Pasar Baru.
8. Arus yang dari Jalan Merdeka Timur ke Jalan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Perwira.
9. Arus yang dari Jalan M.I Ridwan Rais yang akan menuju Jalan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka timur.
Sementara itu, untuk kantong parkir sendiri, polisi sudah menyiapkan kantong parkir di parkir IRTI, parkir Istiqlal, parkir 1 jalur kiri depan IRTI sampai Dubes AS, Parkir 1 jalur daru AS-BUMN, Jalan Merdeka Timur 1 jalur-Tugu Tani-Kwitang, Lapangan Banteng, Jalan Pejambon dan Jalan Kwitang.
2. Polisi kerahkan 26.500 personel amankan Hari Buruh

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan personel gabungan yang disebar di dua titik untuk amankan peringatan Hari Buruh Sedunia pada Rabu(1/5) esok. Sebanyak 26.500 personel gabungan kata Argo disiapkan untuk mengamankan peringatan kegiatan tersebut.
"Kita fasilitasi pengamanannya di Istora Senayan dan Istana Negara berkaitan dengan May Day (Hari Buruh Sedunia). Ada 1.500 personel gabungan di Istora Senayan dan 25.000 personel gabungan di Istana Negara," ungkap Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/4).
Untuk rekayasa lalu lintas di Istora Senayan sendiri, yakni:
1. Arus dari Jalan Gatot Subroto menuju Jalan Gerbang Pemuda diarahkan kurus ke arah Slipi.
2. Arus dari arah Slipi diarahkan lurus ke arah Semanggi, tidak ada yang menuju layang Landokgike ke arah Jalan Gerbang Pemuda.
3. Arus yang dari Bundaran Senayan yang akan menuju Jalan Pintu Satu Senayan diluruskan ke Jalan Jend Sudirman arah Semanggi.
4. Arus dari Jalan Mustopo menuju Jalan Asia Afrika dibelokan ke kanan menuju Jalan Hang Tuah Raya.
5. Arus lalin dari arah Jalan Patal Senayan 1 menuju Jalan Asia Afrika dibelokan ke kiri ke Jalan Tentara Pelajar.
6. Arus dari arah Jalan Tentara Pelajar menuju Patas Senayan diluruskan ke arah Jalan Permata Hijau.
7. Arus arah Manggala Wanabakti yang menuju Jalan Lapangan Tembak diluruskan ke Jalan Tentara Pelajar.
3. Puluhan ribu buruh akan menggelar berbagai kegiatan pada 1 Mei nanti

Argo menjelaskan, ada sekitar 30.000-40.000 buruh yang akan menjalankan aksinya pada rabu nanti di wilayah DKI Jakarta.
"Nantinya ada sekitar estimasi 30.000-40.000 buruh yang ada di berbagai lokasi untuk melaksanakan kegiatan, seperti kegiatan di Istana Negara untuk menyampaikan beberapa tuntutan. Kemudian, ada juga kegiatan karnaval, mobil hias, dan bantuan sosial (bansos)," jelas Argo.
Lebih lanjut, Argo menuturkan, para buruh dipastikan tidak akan melakukan long march. "Gak ada longmarch itu langsung di Istana menyampaikan pendapat disana. Itu langsung ke lokasi ya," tutur Argo.
4. KASBI akan sampaikan sejumlah tuntutan pada Hari Buruh

Beberapa Serikat Buruh Indonesia akan melaksanakan aksinya pada 1 Mei mendatang. Salah satunya, serikat buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Mereka diketahui akan menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah seperti menuntut pemerintah mencabut Peraturan Presiden (PP) Nomor 78 Tahun 2019, meningkatkan kualitas kinerja pengawasan terhadap buruh, menuntut penghapuzan sistem kerja kontrak outsourcing dan magang.