Hari Ini Prabowo Terima Kunjungan Ketua MPR China di Istana Merdeka

- Prabowo menerima kunjungan Ketua MPR China, Wang Huning di Istana Merdeka.
- Mereka akan membahas diplomasi parlemen dan kerja sama kedua negara.
- Pertemuan juga membahas isu strategis nasional dan global yang memerlukan kerja sama antara negara.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (4/12/2025) menerima kunjungan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) China, Wang Huning di Istana Merdeka. Rencananya Prabowo dan Wang bakal membahas mengenai diplomasi parlemen dan kerja sama kedua negara.
Dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Wang terlihat turun dari mobil di halaman Istana Merdeka dan dijemput oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi. Prabowo pun terlihat sudah menunggu untuk menyambut Wang. Ia menjabat tangan Wang kemudian mengarahkan untuk menulis di buku tamu lalu berfoto bersama.
Setelah itu, Prabowo terlihat mengenalkan menteri dan sejumlah pejabat tinggi yang ikut hadir. Di situ terlihat Ketua MPR Ahmad Muzani, Sekretaris Kabinet, Letnan Kolonel Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir dan Wakil Dubes RI untuk China yang baru dr. Irine.
Prabowo kemudian mengajak Wang untuk melakukan pertemuan tete a tete dengan Wang di ruang kerjanya. Sebelumnya, Wang sudah berkunjung ke Gedung DPR RI pada Rabu kemarin dan diterima langsung oleh Ketua DPR, Puan Maharani.
Pada pertemuan itu, Puan menyinggung isu strategis nasional dan global yang memerlukan kerja sama antara negara, seperti bencana banjir dan longsor yang tengah melanda Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya. Serta penanganan konflik geopolitik yang belum usai di sejumlah kawasan Timur Tengah.
"Yang Mulia, krisis iklim dan konflik geopolitik terus menjadi perhatian kita. Bagi Indonesia, krisis iklim sudah pada tahap yang sangat mengkhawatirkan. Banjir dan longsor saat ini melanda berbagai wilayah di Indonesia," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
"Semua negara perlu lebih serius mengimplementasikan komitmen bersama, sesuai kapasitas masing-masing, agar dampak krisis iklim tidak makin meluas," katanya.


















