[UPDATE] Rekor Tertinggi! Kasus COVID-19 Naik 15.308 Hari Ini

Kematian akibat COVID-19 di Indonesia bertambah 303 orang

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan, sebanyak 15.308 orang dinyatakan positif terpapar virus corona per hari ini, Rabu (23/6/2021). Dengan penambahan ini, total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di Indonesia mencapai 2.033.421 kasus.

Jakarta menjadi wilayah yang paling banyak menyumbang kasus harian virus corona hari ini dengan 4.693 kasus. Disusul Jawa Barat 2.910 kasus dan Jawa Tengah 2.595 kasus.

1. Tercatat 7.167 orang berhasil sembuh dari COVID-19 hari ini

[UPDATE] Rekor Tertinggi! Kasus COVID-19 Naik 15.308 Hari IniSejumlah pasien positif COVID-19 melakukan senam pagi di halaman depan Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah.

Meski jumlah kasus positif bertambah, Satgas COVID-19 melaporkan, jumlah pasien yang berhasil sembuh juga meningkat 7.167 orang dalam 24 jam terakhir. Maka, total kesembuhan sudah 1.817.303 orang.

Jawa Tengah mencatat kasus kesembuhan paling banyak hari ini yaitu 2.032 orang. Selanjutnya, DKI Jakarta 1.191 orang dan Jawa Barat dengan 1.030 orang sembuh.

 

Baca Juga: Pernyataan Lengkap Jokowi: Pilih PPKM Mikro Ketimbang Lockdown 

2. Sebanyak 303 orang meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] Rekor Tertinggi! Kasus COVID-19 Naik 15.308 Hari IniPenjaga makam merapihkan tanah pemakaman jenazah yang baru saja di makamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Desa Sukamulya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (20/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Satgas COVID-19 juga melaporkan, sebanyak 303 orang meninggal dunia akibat virus corona dalam satu hari terakhir. Total jumlah orang yang meninggal dunia karena COVID-19 menjadi 55.594 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur dengan 51 kasus. Disusul DKI Jakarta 47 kasus dan Jawa Tengah 45 kasus.

3. Terbukti, COVID-19 bisa menyebar melalui udara

[UPDATE] Rekor Tertinggi! Kasus COVID-19 Naik 15.308 Hari IniIlustrasi pemakaman dengan protokol COVID-19 IDN Times/Candra Irawan

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, virus COVID-19 dapat menyebar melalui udara dan hal ini bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai hal ini sejak awal kemunculan COVID-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (virus COVID-19), bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Selasa 7 Juli 2020.

Amin menerangkan, virus COVID-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus COVID-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," imbuhnya.

Baca Juga: [LINIMASA-7] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya