Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ibas: Bali Tri Hita Karana Filosofi yang Universal

Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengangkat filosofi luhur masyarakat Bali, ‘Tri Hita Karana’, sebagai fondasi penting dalam pelestarian seni, budaya, dan pembangunan masa depan Tanah Air. (Dok. MPR RI)
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengangkat filosofi luhur masyarakat Bali, ‘Tri Hita Karana’, sebagai fondasi penting dalam pelestarian seni, budaya, dan pembangunan masa depan Tanah Air. (Dok. MPR RI)
Intinya sih...
  • Ibas angkat filosofi 'Tri Hita Karana' Bali sebagai fondasi penting dalam pelestarian seni, budaya, dan pembangunan masa depan Indonesia.
  • Tri Hita Karana artinya keharmonisan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta, nilai universal yang harus dijaga.
  • Ibas mengaitkan Tri Hita Karana dengan semangat kebangsaan dan pembangunan berkelanjutan untuk membangun Indonesia lebih inklusif, beradab, dan sejahtera.

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengangkat filosofi luhur masyarakat Bali, ‘Tri Hita Karana’, sebagai fondasi penting dalam pelestarian seni, budaya, dan pembangunan masa depan Tanah Air.

Menurut Ibas, filosofi ini selaras dengan visi museum sebagai penjaga keseimbangan dan peradaban. Ibas mengatakan, Tri Hita Karana bukan sekadar ajaran lokal, tapi nilai universal.

Tri Hita Karana dapat diartikan tentang keharmonisan antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), sesama manusia (Pawongan), dan alam semesta (Palemahan) merupakan prinsip yang selaras dengan visi museum sebagai penjaga keseimbangan dan peradaban.

"Di Bali, kita diajarkan tentang 'Tri Hita Karana’. Ini bukan sekadar ajaran lokal, tapi nilai universal," ujar Ibas, Jakarta, Senin (19/5/2025).

1. Filosofi Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari

default-image.png
Default Image IDN

Ibas mengatakan, mengurai makna Tri Hita Karana. Pertama, manusia harus menjaga hubungan harmonis dengan Tuhannya, siapa pun yang diimaninya.

"Kita yakin Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberikan yang terbaik untuk kita jika kita terus berupaya bekerja keras dan selalu berada dalam harmoni," ungkap dia. 

Kedua, hubungan manusia dengan manusia. Hubungan silaturahmi ini merupakan hal yang harus dilakukan untuk memperkuat kolaborasi.

"Hubungan silaturahmi kami terhadap kemanusiaan dan Bapak Ibu semuanya juga merupakan hal yang harus kita lakukan. Sehingga hubungan antara manusia dengan manusia harus kita jadikan landasan untuk memperkuat kebersamaan, dan kolaborasi," kata dia.

2. Hubungan manusia dengan alam yang memberi kehidupan

default-image.png
Default Image IDN

Ketiga, hubungan antara manusia dengan alam. Menurut dia, saatnya manusia yang harus belajar ke alam yang telah memberikan sumber kehidupan, bukan sebaliknya alam yang belajar ke manusia.

"Sehingga sudah sepantasnya manusia menjaga alam, kelestarian, dan juga kenyamanan semuanya,” kata dia. 

3. Jadi fondasi membangun Indonesia

Potret Ibas dan Ruby Yudhoyono berfoto diruang istana negara setelah proses pelantikan menteri dan wakil menteri 2024 (instagram.com/ibasyudhoyono)

Ibas mengaitkan filosofi tersebut dengan semangat kebangsaan dan pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, Tri Hita Karana juga dapat menjadi fondasi untuk membangun Indonesia yang lebih inklusif, beradab, dan sejahtera, tanpa kehilangan jati diri budaya.

“Mari kita tingkatkan kebersamaan, mari kita tingkatkan persudaraan. Kita yakin Bali, Indonesia akan lebih maju dalam kebudayaan seni budaya dan museum galeri,” kata dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us