Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ikatan Pelajar Muhammadiyah Dukung Wacana AI Masuk Kurikulum Sekolah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM), Riandy Prawita (dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Ketua Umum PP IPM mendukung AI masuk kurikulum pendidikan di Indonesia
  • PP IPM meyakini pembelajaran AI sejak dini penting bagi generasi pelajar untuk menciptakan solusi inovatif

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM), Riandy Prawita mengaku mendukung rencana materi tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) masuk ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.

Ia mengapresiasi inisiatif dan komitmen Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka mendorong AI masuk kurikulum di tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK.

1. Dinilai penting untuk menciptakan solusi inovatif

Ilustrasi pelajar di Balikpapan. (Dok. Disdikbud Balikpapan)

PP IPM meyakini, pembelajaran AI sejak dini menjadi bekal penting bagi generasi pelajar untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menciptakan solusi inovatif yang berdampak luas.

"Kami, Ikatan Pelajar Muhammadiyah menyatakan setuju dan mendukung penuh langkah ini sebagai bentuk respons konkret terhadap tantangan zaman dan revolusi teknologi yang kian pesat. Pembelajaran AI sejak dini akan menjadi bekal penting bagi generasi pelajar untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi inovatif yang berdampak luas," kata Riandy saat dihubungi IDN Times, Selasa (6/5/2025).

2. Soroti kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia

Pelajar SD di Kabupaten Dairi Belajar Safety Riding (Dok. IDN Times)

Meski begitu, PP IPM juga menyoroti pentingnya memastikan kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) di seluruh wilayah Indonesia agar kebijakan ini tidak memperlebar kesenjangan pendidikan. Selain itu, pembelajaran AI juga perlu disertai dengan penanaman nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial agar tidak hanya menghasilkan generasi yang cerdas secara teknologi, tetapi juga berkarakter kuat. 

"Terakhir, kami berharap proses pengembangan kurikulum ini turut melibatkan pelajar dan guru sebagai pelaku utama pendidikan, sehingga dapat benar-benar menjawab kebutuhan nyata di lapangan," ungkap Riandy.

3. IPM siap berkolaborasi

Proses belajar mengajar di SMAN 1 Banjarbaru. (Hendra/IDN Times)

Riandy memastikan, IPM siap berkolaborasi dengan pemerintah terkait penerapan AI masuk kurikulum pendidikan.

"Sebagai organisasi pelajar yang konsisten dalam mendorong literasi digital dan pendidikan berkemajuan, Ikatan Pelajar Muhammadiyah siap untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pihak dalam mewujudkan kurikulum AI yang adaptif, inklusif, dan berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan," tutur dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us