Jumlah Pengguna Tol Cipali Dinilai Turun, Operator Bantah

Aptrindo keluhkan tarif tol yang mahal

Jakarta, IDN Times - PT Lintas Marga Sedaya (PT LMS), lini bisnis dari Astra Infra Toll Road, yang menjadi operator Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), mengelak tentang adanya penurunan penggunaan akses tol kendaraan logistik. Justru mereka menilai telah terjadi pertumbuhan volume kendaraan untuk golongan II-V dalam mengakses Tol Cikopo.

Berdasarkan data yang disajikan PT LMS, penggunaan akses Cipali dengan kendaraan golongan II-V meningkat hingga 62 persen, atau tepatnya berkisar antara 20-60 persen. Data tersebut menunjukan adanya peningkatan dari tahun-ke tahun.

1. Wakil Direktur Utama PT LMS bantah adanya penurunan akses pengguna Cipali

Jumlah Pengguna Tol Cipali Dinilai Turun, Operator BantahIDN Times/Ilyas Listianto Mujib

Sebelumnya, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Nofrisel mengklaim, jalur Pantura tetap jadi favorit pengusaha truk untuk aktivitas usahanya. Pasalnya, penetapan tarif yang tinggi sepanjang sepanjang Tol Trans-Jawa menyebabkan pengeluaran pengusaha truk melonjak signifikan.

Namun, hal itu dibantah langsung oleh Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (PT LMS), Firdaus Aziz. "Jadi saya rasa tak tepat kalau dibilang banyak yang pakai jalan biasa. Justru sebaliknya, perusaan ingin mempersingkat waktu tempuh," katanya di sela-sela acara Tur Inspirasi Astra Infra Tran-Jawa, Minggu (24/2).

2. Pengusaha truk mengangap penting penggunaan tol

Jumlah Pengguna Tol Cipali Dinilai Turun, Operator BantahTwitter/@LintasMarga

Aziz menyebut, perusahaan logistik justru antusias memanfaatkan salah satu akses tol Trans-Jawa ini. Hal tersebut bertolak belakang dengan informasi para pengusaha truk yang katanya lebih memilih memakai jalur Pantura dibandingkan lewat tol.

"Itu artinya pengusaha truk melihat hal penting penggunaan tol ini, sebab mempercepat waktu tempuh. Jadi informasi pengusaha truk lebih memilih ke Pantura kurang tepat," ujar Aziz.

Baca Juga: Tingkatkan Akses ke Banten, Ruas Tol Tangerang-Merak Diperlebar

3. Supir banyak cari untung dalam pola pembayaran lump sum

Jumlah Pengguna Tol Cipali Dinilai Turun, Operator Bantah(ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Aziz menambahkan, justru banyak sopir truk lah yang memilih tak menggunakan tol. Ia berpendapat sopir sering kali ingin meraup keuntungan sendiri. Maklum, pola pembayaran sekaligus meninggalkan celah.

"Kalau sistem pembayarannya ke sopir masih lump sum, maka tol tak akan kompetitif. Supir dengan pola lump sum banyak yang cari grtaisan. Seharusnya, sitem pembayaran supir truk dengan gaji agar memilih waktu yang singkat, karena jika masuk tol dengan insentif driver sulit," bebernya.

4. Aptrindo sempat keluhkan tarif tol

Jumlah Pengguna Tol Cipali Dinilai Turun, Operator BantahANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sebagaimana diketahui, Aptrindo sempat mengeluhkan penerapan tarif sepanjang Tol Trans-Jawa yang terlalu tinggi. Sebab, hal itu mempengaruhi pengeluaran perusahaan truk dalam aktivitas bisnisnya.

Oleh sebab itu, mereka ingin pihak berwenang bisa mempertimbangkan penerapan tarif tol untuk ditinjau kembali. Agar, para pengusaha truk bisa memilih menggunakan akses tol untuk pendistribusian barangnya.

Baca Juga: Melahirkan di Tol Cipali, Ibu Ini Dibantu Anggota Kepolisian

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya