Indonesia Tidak Boleh Bangun Infrastrukur Seperti Negara Lain?

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo gencar membangun infrastruktur. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menilai Indonesia sempat tertinggal dari negara lain dalam bidang infrastruktur.
"Kondisi infrastruktur, Indonesia serba kekurangan dalam infrastruktur di ASEAN. Kita di bawah ASEAN. Wajar ada percepatan pembangunan infrastruktur," kata Faisal di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (28/3).
1. Indonesia tidak boleh meniru negara lain dalam membangun infrastruktur

Namun, Faisal menyarankan, Indonesia sebagai negara kepulauan atau maritim dengan 70 persen laut, tidak meniru negara lain dalam pembangunan infrastruktur, karena mempunyai geografi yang jauh berbeda.
"Indonesia kalau bangun infrastruktur jangan tiru China, Malaysia, Rusia, dan Filipina. Kita ini negara maritim yang mempersatukan," kata dia.
2. Lalu membangun infrastruktur yang seperti apa?

Menurut Faisal, sebaiknya Indonesia membangun dan mengembangkan infrastruktur laut. Meski negara maritim, peringkat Indonesia untuk infrastruktur pelabuhan masih jauh di bawah rata-rata di Asia timur.
"Jadi infrastruktur laut harus jadi backbone yang mempersatukan laut. Indonesia rankingnya lebih rendah dari China, Malaysia, Singapura, untuk kualitas infrastruktur pelabuhan," sebut Faisal.
3. Infrastruktur Indonesia penting untuk menghemat ongkos logistik

Mantan Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyoroti logistik di Indonesia banyak mengeluarkan ongkos, sehingga kalah bersaing dengan negara lain.
"Harga barang kalah bersaing begitu sampai dengan negara lain. Kalau mau mewariskan infrastruktur, mulai dari maritim. Tol perlu, untuk memperlancar mudik, transportasi yang tidak butuh kontainer, mobil boks gitu pengaruh," kata Faisal.
4. Infrastruktur laut lebih murah dan mudah dibangun

Infrastruktur laut, menurut Faisal, jauh lebih mudah dibangun dibanding infrastruktur darat.
"Di laut itu semua jalan tol, beda sama di darat, gak perlu semen, lahan dan pembebasan
lahan, gampang banget, tapi kalah," ujar dia.
Pun dengan biayanya yang jauh lebih murah. Misalnya, jika infrastruktur darat menghabiskan miliaran triliun rupiah, kata Faisal, infrastruktur laut hanya puluhan triliun.
"Biayanya murah, 20 triliun beres. Kalau jalan tol beratus-ratus triliun, 20 triliun untuk laut beres, tapi harus konsisten," ucap dia.