Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Penyebab Gempa Bumi di Jawa Barat dan Jawa Tengah

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Jakarta, IDN Times - Gempa berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, pada Jumat malam 15 Desember dan Sabtu pagi, memakan korban jiwa dan ratusan rumah rusak.  

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
 Moch Riyadi mengatakan, gempa tersebut terjadi akibat subduksi atau gesekan antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempang Eurasia.

"Gempa bumi selatan Jawa ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi berkedalaman menengah, akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia," ujar Riyadi kepada IDN Times, Sabtu (16/12).

Riyadi menjelaskan pusat gempa tektonik tersebut berada di koordinat episenter 7,75 Lintang Selatan dan 108,11 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 6 km arah tenggara Kota Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada kedalaman 120 km.

"Guncangan gempabumi ini dilaporkan terasa di pesisir Selatan Pulau Jawa," dia menambahkan.

Hingga Sabtu, 16 Desember 2017, pukul 01.05 WIB, kata Riyadi, hasil monitoring BMKG telah menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak tiga kali, dengan kekuatan terbesar 3.4 SR.  

"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Tasikmalaya diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," Riyadi menandaskan.
 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us