Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemkot Surabaya Duga Ada Kesalahan Konstruksi Proyek RS Siloam

ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng Surabaya lebih disebabkan kesalahan konstruksi. Menurut dia, dinding penahan jalan (retaining wall) tidak mampu menahan beban.

"Apalagi saat musim hujan begini sehingga ambles. Jadi tidak ada kaitan dengan sesar gempa atau patahan Surabaya dan Waru," ujar Sutopo melalui akun Twitter @Sutopo_PN, Rabu (19/12).

1. Dinding galian tidak kuat menahan beban

Infografis Sinkhole (IDN Times)
Infografis Sinkhole (IDN Times)

Sutopo lantas mengunggah foto perbandingan antara sebelum dan setelah amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya. Menurut dia, hal itu semakin menunjukkan bahwa dinding galian tidak kuat menahan beban dinding di bagian dekat jalan.

"Ditambah getaran dari kendaraan menyebabkan tanah ambles. Jadi konstruksi dinding tidak kuat," kata dia.

2. Pemkot Surabaya: ada kesalahan konstruksi dari pengerjaan proyek RS Siloam

ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Sementara, Pemerintah Kota Surabaya juga menyatakan kejadian amblesnya Jalan Raya Gubeng akibat kesalahan konstruksi dari pengerjaan proyek basement lantai tiga Rumah Sakit Siloam.

"Tadi pagi, saya cek ke lokasi ternyata itu kesalahan konstruksi pembangunan basement RS Siloam tiga lantai," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya Eri Cahyadi seperti dikutip Antara.

3. Pelaksanaan proyek pembangunan diduga tidak mengikuti prosedur

IDN Times/Edwin Fajerial
IDN Times/Edwin Fajerial

Menurut dia, permasalahan amblesnya Jalan Raya Gubeng adalah disebabkan collapse atau runtuhnya tembok penahan tanah pada proyek pembangunan basement gedung RS Siloam.

"Kalau melihat bentuk keruntuhan tembok penahan tanah yang ada karena disebabkan pentahapan pelaksanaannya tidak mengikuti prosedur," katanya.

4. Konstruksi tembok tidak mampu menahan beban

ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Eri mengatakan, konstruksi tembok penahan tanah terbuat dari konstruksi Soldier Pile (bored piled beton) yang dipasang berjajar dengan kedalaman tertentu, dan dibantu dengan ground angker dan bentonite.

"Jadi konstruksi tembok penahan tanah ini yang ambrol tidak mampu menahan beban lateral dari Jalan Raya Gubeng sehingga mengenai jalan raya," katanya.

5. Pihak kontraktor segera mengecek ke lokasi

IDN Times/Edwin Fajerial
IDN Times/Edwin Fajerial

Saat ditanya soal perizinan, Eri mengatakan secara perizinan tidak ada masalah karena sudah dilakukan dengan benar. Namun, secara pelaksanaan pengerjaan proyek yang tidak benar cara pengerjaaan.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya bersama kontraktor dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE) dan tim ahli bangunan yang didatangkan Pemkot Surabaya akan mengecek lagi ke lokasi untuk memastikan secara detail penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng.

Dikonfirmasi IDN Times, Direktur Humas Lippo Group Danang Kemayan Jati menegaskan bahwa proyek itu masih dikerjakan kontraktor. Seperti diketahui jaringan RS Siloam berada di bawah payung Lippo Group.

"Bukannya Lippo mau cuci tangan, tapi kami hanya pengguna. Untuk masalah jalan ambles ini silakan hubungi kontraktornya," kata dia. 

IDN Times mencoba menghubungi juru bicara NKE, namun hingga pukul 14.35 WIB, telepon belum diangkat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us